LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Jalan longsor di Dusun Doleh, Desa Mojopilang, Kemlagi, mulai diperbaiki Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mojokerto. Sejumlah bahan material hingga alat berat mulai diterjunkan.
“Iya benar sekarang masih persiapan pemasangan pancang,” ucap Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto Rinaldi Rizal Sabirin, Kamis (31/8/2023).
Dalam perbaikan jalan alternatif antar kabupaten ini, Dinas PUPR akan menggunakan sistem Sheet Pile Wall. Renaldi menyebut dengan metode ini dinilai dapat meminimalisir erosi tebing akibat aliran air sungai.
“Sheet Pile ini biasa diaplikasikan utk memperkuat tebing, kondisi jalan di Desa Mojopilang ini berdiri di tanah yang bergerak dan di samping aliran anak Sungai Marmoyo,” tukasnya.
Sebagai informasi, proyek rehabilitasi ruas jalan Kemlagi-Beratkulon ini dikerjakan PT Berlian Karya Teknik dengan biaya sekitar Rp 2.185.073.000.
Sementara itu, Asisten Pelaksana Bagas mengatakan saat ini pengerjaan rehabilitasi ruas jalan Kemlagi-Beratkulon masih dalam tahap pemasangan pancang.
“Datangnya sejak Selasa kemarin, minggu depan akan kita pasang,” ucapnya di lokasi proyek, Kamis (31/8/2023).
Pihak pelaksana mengaku sudah menyiapkan sekitar 165 tiang pancang dengan panjang 10 meter dan diameter sekitar 40 cm. Tiang pancang ini rencananya akan dipasang di dua titik jalan yang longsor.
“Pancang ini untuk menahan agar tidak longsor, setelah itu diurug dan dicor,” tukasnya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Jalan alternatif yang menghubungkan antara Kabupaten Mojokerto dan Lamongan rusak parah. Jalan yang berada di Dusun Doleh, Desa Mojopilang, Kemlagi ini longsor hingga tersisa 1 meter saja.
Pantauan LenteraInspiratif.id pada Kamis (27/4/2023), terlihat ada dua titik lokasi yang longsor. Di lokasi pertama, berada di depan kantor balai desa Mojopilang. Di sini, kondisi jalan yang bisa dilalui sekitar 3 meter.
Sementara di titik ke-dua, kondisi jalan terlihat cukup parah. Bahkan, jalan yang bisa dilalui tersisa 1 meter saja. Jalur tersebut kini tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Sementara roda dua, harus bergantian untuk melalui jalan tersebut.
Menurut keterangan warga setempat Farhan (34) mengatakan, jalan longsor tersebut rusak sebelum bulan ramadhan. Ia menduga hal itu disebabkan meluapnya sungai yang berada di timur jalan.
“Soalnya tanah di sini gerak, ditambah waktu itu hujan deras dan banjir,” ucapnya, Kamis (27/4/2024).
Ia menjelaskan, longsornya jalan tersebut berlangsung secara bertahap. Hingga puncaknya saat tergerus air sungai yang meluap.
“Jadi tidak langsung, untungnya ada barongan (tanaman bambu) yang menahan. Kalau tidak ya bisa longsor semua,” tuturnya.
Farhan menambahkan, saat momen mudik lebaran ini jalur tersebut sempat mengalami kemacetan. Selain karena jalan tersebut jalur alternatif, warga setempat juga banyak yang keluar untuk bersilaturahmi.
“Macet beberapa saat, soalnya banyak warga setempat keluar silaturahmi,” pungkasnya. (Diy)