DaerahHukumKriminal

Istri Lahirkan di Kebun Tebu ditangkap Polisi, Saat Suaminya di Kalimantan

×

Istri Lahirkan di Kebun Tebu ditangkap Polisi, Saat Suaminya di Kalimantan

Sebarkan artikel ini
foto : ibu yang buang bayi saat di introgasi petugas

foto : ibu yang buang bayi saat di introgasi petugas

lenterainspiratif.com Pasuruan – Pembuang bayi yang di buang ibu kandungnya sendiri di kebun tebu Desa/Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, akhirnya terungkap. di duga bayi yang baru lahir tersebut merupakan hasil hubungan gelap dengan pria idaman lain saat suaminya di kalimantan.

Iptu Hartono, Kapolsek Ranuyoso, Sabtu (7/3/2020) mengatakan bahwa, WP (24) merupakan ibu kandung bayi, ditangkap polisi setelah penyelidikan intensif aparat Polsek Ranuyoso. Penangkapan pelaku ini berawal dari penyelidikan penemuan bayi laki laki di ladang tebu milik Sutik (42).

Polisi menggali informasi tentang ibu hamil di sekitar lokasi. Hingga akhirnya menemukan bukti petunjuk yang mengarah kepada ibu kandung tersebut.

“Dari hasil penyelidikan kami mendapatkan informasi dari masyarakat jika ada orang hamil dan tiba-tiba perutnya kempes. Sehingga kita langsung mendatangi orang tersebut. Kita ajak ngobrol kemudian dia mengaku jika yang membuang bayi tersebut,” ujar Iptu Hartono.

Kepada polisi, pelaku nekat membuang bayinya Rabu (4/3/2020) karena malu lantaran bayi tersebut hasil hubungan gelap dengan orang lain saat suaminya merantau ke Kalimantan.

“Motif pelaku membuang bayi lantaran dia hamil sama orang lain. Karena takut ketahuan suaminya yang akan pulang dari Kalimantan, sehingga bayi hasil hubungan gelap dibuang ke kebun tebu,” tambah kapolsek.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya pelaku dijerat dengan UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 8 tahun penjara. Sementara bayi laki-laki malang tersebut masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Lumajang.

Sebelumnya, Bayi mungil berjenis kelamin laki-laki ditemukan di tengah kebun tebu milik Sutik (42), warga Desa/Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, Jumat (6/3/2020). Bayi dalam kondisi hidup itu dikerubung semut saat ditemukan. (suf)

Penemuan bayi itu bermula saat Sutik tengah mencari merumput di kebun tebu miliknya sore hari sekitar pukul 14.30 WIB. Tiba-tiba ia kaget dengan suara tangisan bayi. Ia pun berusaha mencari sumber suara.

Ia sempat mengira tangisan itu adalah suara hantu karena hari ini adalah Jumat manis (legi) yang menurut orang menyeramkan. Namun setelah mencari, Sutik akhirnya menemukan bayi mungil tersebut tak jauh dari tempat ia mencari rumput. (suf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *