Lenterainspiratif.id | Pasuruan – Nasib para sopir angkot di Pasuruan semakin memprihatinkan menyusul dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Pasalnya biaya operasional semakin membengkak.
Namun meskipun demikian, para sopir ini masih enggan untuk menaikkan tarif karena khawatir semakin ditinggal penumpang.
Karena mengalami situasi yang cukup dilematis, akhirnya Pengurus Primer Koperasi Angkutan Darat (Primkopangda) Pasuruan memutuskan mendatangi kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pasuruan untuk mendiskusikan masalah tersebut.
Suwandi, Kordinator Lapangan Primkopangda mengatakan, menaikkan tarif angkot itu harus ada keputusan wali kota sehingga hasil pertemuan itu belum menghasilkan keputusan apapun.
“Kami melalui Dishub membuat surat permohonan. Yang intinya meminta agar tarif dinaikkan. Permintaan kenaikan tarif sendiri tidak banyak. Hanya Rp 500,” kata Suwandi, Kamis (8/9/2022).
Suwandi menyebutkan, permohonan kenaikan tarif para sopir sewajarnya saja dan tidak terlalu mahal.
“Persaingan bukan hanya sesama angkot. Tetapi kini telah banyak moda transportasi lain. Permohonan kenaikan tarif itu untuk umum Rp 5.500 dari tarif saat ini Rp 5.000, tarif pelajar Rp 3.500 dari Rp 3.000,” jelas Suwandi.
Ia berharap permohonan kenaikan tarif itu bisa disetujui pemerintah kota. Jika tarif tidak segera disesuaikan, Suwandi khawatir semakin banyak sopir yang berhenti beroperasi.
“Sebelum BBM naik, nasib angkot sudah minus dan banyak yang tidak narik. Kami minta tolong, agar angkot ini bisa eksis,” pungkasnya. (Suf)