
Lenterainspiratif.id | Garut – Usai dilanda banjir, warga Garut Jawa Barat dihebohkan dengan penemuan ikan dengan ukuran sebesar buaya. Ikan raksasa ini ditemukan di daerah Cipejeuh, Kampung Dayeuhandap, Garut, Jawa Barat pada, Sabtu (16/7/2022).
Aksi penemuan tersebut sempat direkam oleh warga sekitar. Video penangkapan viral di media sosial.
Salah satunya diunggah oleh Tursina Hajar di akun Instagramnya @trsin19. Menurutnya, berat ikan Arapaima ini memiliki berat sekitar 1 ton.
“Masyaalloh Ikan Arapaima (Amazon) beratnya 1 ton terdampar dan ditemukan warga setelah banjir Garut tgl 15-07-22 daerah Cipejeuh dekat Dayeuhandap Garut #infogarut #garutupdate #160722 #banjirgarut,” tulis Tursina pada caption Instagram-nya.
Dalam video terlihat warga bergotong royong untuk memindahkan ikan Arapaima yang sangat besar tersebut.
Berdasarkan keterangan dari Tursina sendiri, ikan Arapaima tersebut pada awalnya dipelihara oleh seseorang. Namun, karena banjir, ikan-ikannya terbawa arus banjir hingga menyasar ke arus pemukiman warga.
Diberitakan, banjir merendam dua puluh desa yang tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat pada Jumat (15/7/2022).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut melaporkan banjir dipicu oleh hujan lebat yang terjadi sejak Jumat (15/7) malam pukul 20.00 WIB.
Adapun 20 desa yang terdampak adalah Desa Cibodas di Kecamatan Cikajang, Desa Peminggir, Desa Kota Kulon, Desa Ciwalen, Desa Muara Sanding, dan Desa Sukamantri di Kecamatan Garut Kota.
Sementara di Kecamatan Tarogong Kidul terdapat 5 desa yang terendam yaitu Desa Sukakarya, Desa Haurpanggung, Desa Sukajaya, Desa Jayawaras, dan Desa Jayaraga.
Selanjutnya Desa Panembong dan Desa Mulyasari di Kecamatan Bayongbong, DesaSuci, Desa Suci Kaler, Desa Lengkong Jaya, dan Desa Sindanglaya di Kecamatan Karangpawitan, Desa Sukarati di Kecamatan Banyuresmi, Desa Ngamplang di Kecamatan Cilawu, dan Desa Mekarsari di Kecamatan Cibatu.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, sebanyak 142 KK atau 451 jiwa terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) berkisar antara 10 hingga 70 sentimeter. Sedikitnya 109 KK mengungsi di RSUD dr. Slamet dan sisanya memilih mengungsi di rumah kerabat.
“Sedikitnya 9 unit rumah rusak berat, 295 rumah terendam, dan 4 unit fasilitas umum terdampak. Selain itu, Pondok Pesantren Riadul Atfal yang berada di Desa Mekarsari juga terendam,” ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran tertulisnya pada Sabtu (16/7). (Tim)
Simak Video Detik-detik Warga Tangkap Ikan Raksasa