Daerah

Hukuman Squat Jump Yang Berakibat Lumpuh Kaki Pada Siswa, Pihak Sekolah Tak Mengetahuinya

×

Hukuman Squat Jump Yang Berakibat Lumpuh Kaki Pada Siswa, Pihak Sekolah Tak Mengetahuinya

Sebarkan artikel ini

foto : tempat sekolah mas hanum dwi aprilia, siswa yang dihukum squat jump dan mengalami kelumpuhan pada kaki.

Mojokerto, Lentera Inspiratif.com
Sungguh miris nasib yang dialami oleh Mas Hanum Dwi Aprilia, siswi kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Gondang, Mojokerto. Pasalnya, siswi yang telah mendapatkan hukuman dari kakak seniornya berupa squat jump atau jongkot sambil berdiri berulang-ulang, kini berakibat fatal. Buktinya, korban yang mengalami cidera parah pada syaraf tulang belakang, kini akan berakibat kelumpuhan pada kaki korban.

Sembari atas hal itu, pihak sekolah mengaku tak mengetahui yang kini dialami siswinya. Karena hukuman squat jump yang dijalani siswinya ketika itu, dan menyebabkan kaki korban tak bisa bergerak, itu diluar sepengetahuannya. Hal itu ditegaskan oleh Nurul Wakhidah, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gondang. "Kejadian itu diluar kegiatan sekolah yang terjadwal, "tegasnya, Jumat (20/07/2018).

Dijelaskan, korban diketahui mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) tersebut. Dan kegiatan itu merupakan inisiatif dari peserta didiknya. Akan tetapi, kegiatannya dilakukan saat liburan sekolah. Dalam kegiatan UKKI itu, menurut senior dan pembina ekstrakulikuler UKKI, jika ada anggotanya yang terlambat akan menerima hukuman hafalan surah-surah Alquran. 

"Namun saat itu korban tidak mau, dan meminta diganti hukumannya menjadi squat jump. Sudah diingatkan sama seniornya kalau hukuman fisik itu keras, tetapi anggotanya meminta seperti itu. Kemudian dia menjalani hukuman, tapi tidak sampai selesai, karena tidak kuat, "jelasnya.

Nurul menambahkan, korban sempat jalan-jalan dan melanjutkan kegiatan, dan tidak langsung jatuh sakit. Setelah itu, ketika terasa sakit, korban selonjoran kakinya. Saat hendak beranjak, kakinya terasa berat. Dan atas kejadian itu, pihak sekolah mengaku turut prihatin dan sudah menjenguk korban di rumahnya.

"Kami sudah menjenguk korban serta memberi bantuan uang Rp 1 juta untuk tambahan biaya berobat. Karena kegiatan itu berada di sekolah meskipun tidak sepengetahuan kami. Tapi, kami tetap akan membantu pengobatan korban hingga sembuh, "tandasnya. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner BlogPartner Backlink.co.id