Peristiwa

Hoaks Pembukaan Jembatan Pagerluyung, Warga Gedeg Mojokerto Kecewa  

×

Hoaks Pembukaan Jembatan Pagerluyung, Warga Gedeg Mojokerto Kecewa  

Sebarkan artikel ini
Siswa melewati jembatan pagerluyung

Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Harapan warga Pagerluyung, Gedeg, Mojokerto, untuk kembali menggunakan Jembatan Pagerluyung pupus setelah informasi pembukaan jembatan yang beredar di media sosial ternyata hoaks. Kabar palsu ini menimbulkan kekecewaan, terutama bagi warga yang sangat bergantung pada jembatan tersebut untuk aktivitas sehari-hari.

 

Salah satu yang terdampak adalah Aurel, siswi SMAN Gedeg yang tinggal di seberang sungai. Setiap hari, ia harus berjalan kaki melintasi jalur memutar untuk menuju sekolah. “Awalnya saya sangat senang mendengar kabar jembatan akan dibuka. Tapi ternyata itu tidak benar. Jalan kaki lewat jalur memutar ini sangat melelahkan,” ujar Aurel dengan nada kecewa.

 

Jembatan Pagerluyung ditutup sejak dua bulan lalu akibat kerusakan parah pada struktur penyangganya. Retakan dan kemiringan pada tiang jembatan, yang diduga disebabkan oleh penumpukan material sampah di sekitar aliran sungai, membuatnya tidak aman digunakan. Hingga kini, proses perbaikan masih berjalan, dan belum ada kepastian kapan jembatan tersebut akan kembali dibuka.

 

Meski demikian, kabar hoaks yang beredar di media sosial sempat membuat warga mengira jembatan sudah bisa diakses. Kepala Desa Pagerluyung, Budi Santoso, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. “Kami sedang menunggu konfirmasi lebih lanjut dari dinas terkait mengenai jadwal pembukaan jembatan. Kami meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya pada berita yang belum terverifikasi,” ujarnya.

 

Warga berharap pemerintah daerah segera menyelesaikan perbaikan jembatan karena akses tersebut sangat penting bagi aktivitas ekonomi, pendidikan, dan keseharian mereka. “Kami memahami kesulitan yang dialami masyarakat. Perbaikan sedang kami percepat, namun keselamatan pengguna tetap menjadi prioritas utama,” tambah Budi.

 

Sementara itu, masyarakat diimbau untuk mengandalkan informasi resmi dan berhati-hati terhadap berita yang beredar di media sosial. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya kepada orang lain. (Tys)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *