Jawa TimurPeristiwa

Harlah ke 37, Pendekar Pagar Nusa Diminta Taat Hukum Negara

×

Harlah ke 37, Pendekar Pagar Nusa Diminta Taat Hukum Negara

Sebarkan artikel ini
Pagar Nusa, Budi Mulyo
Ketua PC PSNU Pagar Nusa Kabupaten Mojokerto M. Buddy Mulyo

Ketua PC PSNU Pagar Nusa Kabupaten Mojokerto M. Buddy Mulyo

LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa (PSNU) Kabupaten Mojokerto menggelar peringatan hari lahir (harlah) ke 37 sekaligus pembaiatan santri, Minggu (19/2/2023). Dalam momen sakral ini, para pendekar Pagar Nusa diminta untuk taat pada hukum negara.

Kegiatan ini digelar di di Wisma NU Kabupaten Mojokerto, Jalan R.A Basuni, Desa Japan, Kecamatan Sooko sekitar pukul 10.00 WIB. Acara kali ini, dihadiri Sekda Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko, Camat Sooko dan Ketua Pencak Silat se-Mojokerto.

Ketua PC PSNU Pagar Nusa Kabupaten Mojokerto M. Buddy Mulyo mengatakan, kegiatan ini merupakan rutinitas yang dilaksanakan setiap tahun. Dirinya bersyukur dalam acara kali ini bisa berjalan secara lancar dan aman.

“Ini semua berkat pertolongan Allah SWT serta turut campurnya Kapolres Mojokerto membuat acara ini berjalan lancar dan aman,” ucapnya, Minggu (19/2/2023).

Suksesnya acara ini, lanjut Budi Mulyo menyampaikan, tak lepas dari pengamanan pihak kepolisian. Ratusan petugas dikerahkan untuk melakukan pengamanan kegiatan kali ini. Selain itu, rekayasa lalulintas menuju PCNU juga dibuat untuk mengurai kepadatan lalulintas.

“Tim pengamanan dari petugas kepolisian sejak jam 5 pagi sudah datang dan apel di depan gedung untuk melakukan pengamanan, saya ucapkan terimakasih kepada petugas kepolisian,” bebernya.

Untuk itu, Budi Mulyo meminta agar para pendekar PSNU Pagar Nusa menjaga kondusifitas di wilayah Kabupaten Mojokerto. Selain itu, Budi juga meminta agar para anggotanya mentaati aturan hukum negara.

“Mulai sekarang, jangan lagi ada santri Pagar Nusa yang brutal atau melanggar aturan kepolisian,” tegasnya.

“Hal itu penting diperhatikan karena akhir-akhir ini seringkali terjadi gesekan antar perguruan silat,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua PW PS NU Pagar Nusa Jawa Timur Abdul Muchid menyayangkan akhir-akhir ini sering terjadinya gesekan antar perguruan silat. Menurutnya, hal itu membuat nama baik pencak silat di Indonesia rusak. Selain itu, insiden pengeroyokan ini tidaklah mencerminkan jiwa pendekar.

“Kalau pendekar jika lawannya menyerah ya selesai, ini malah dihajar,” jelasnya.

Muchid menegaskan jika dirinya akan menindak tegas anggota PSNU Pagar Nusa yang melanggar hukum. Bahkan dirinya tak segan menyerahkan secara langsung ke pihak kepolisian untuk di proses.

“(Anggota PSNU Pagar Nusa melanggar hukum) tidak akan kami bela, biar di jebloskan ke penjara agar jera,” bebernya.

Selain itu, Muchid mengaku sudah membentuk tim untuk memberantas anggota perguruan silat yang suka membuat onar.

“Soalnya yang suka buat onar itu kebanyakan dari luar, dulu pernah ikut latihan setelah itu tidak aktif lagi,” pungkasnya. (Diy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *