Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Pergerakan harga kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Mojokerto pada Kamis (31/7/2025), menunjukkan dinamika yang cukup mencolok. Berdasarkan pantauan harga resmi dari laman Sinergi Smart Dinas Perindustrian dan Perdagangan Mojokerto, beberapa komoditas mencatat penurunan tajam, sementara yang lain mengalami kenaikan moderat hingga stagnan.
Tomat dan Cabai Rawit Menjadi Penyumbang Penurunan Tertinggi
Penurunan paling drastis terjadi pada tomat, yang anjlok sebesar Rp3.001 dalam sepekan atau turun 14,92%, dari Rp20.111 menjadi Rp17.110 per kilogram. Cabai rawit juga mengalami koreksi besar, turun Rp5.512 (−11,86%) dalam seminggu menjadi Rp40.969/kg.
Harga buncis ikut melorot 4,35% secara mingguan, serta kentang yang turun Rp328 menjadi Rp15.103/kg. Penurunan sayuran ini berpengaruh besar pada pengeluaran rumah tangga, khususnya pedagang kecil dan pelaku UMKM kuliner.
Beras Masih Stabil, Tren Naik Tipis
Untuk komoditas utama seperti beras, harga cenderung stabil dengan tren naik ringan. Beras IR.64 Premium naik Rp170 dalam sepekan atau 1,2% ke Rp14.303/kg. Jenis IR.64 Medium naik Rp94 menjadi Rp13.129/kg. Sementara beras Bramu Super nyaris tidak berubah di harga Rp15.697/kg.
Minyak Goreng Bervariasi: Curah Naik, Minyakita Turun
Minyak goreng curah mengalami kenaikan kecil sebesar Rp58 dalam sepekan menjadi Rp18.099/kg (naik 0,32%). Sebaliknya, Minyakita 1 liter turun Rp89 menjadi Rp16.984/liter (−0,52%). Bimoli botol naik tipis untuk ukuran 1 liter dan 2 liter masing-masing sebesar 0,27% dan 0,09%.
Daging dan Telur: Kenaikan Wajar
Daging sapi murni mencatat kenaikan mingguan sebesar 1,97% menjadi Rp108.967/kg. Daging ayam broiler dan ayam kampung masing-masing naik 0,49% dan 0,51%. Untuk telur ayam ras, harga relatif stabil di Rp26.928/kg. Namun, telur ayam kampung naik 0,98% ke Rp3.295 per butir.
Gula Pasir dan Mie Instan: Arah Berlawanan
Gula pasir dalam negeri menurun Rp113 dalam seminggu ke Rp16.603/kg (−0,68%). Di sisi lain, mie instan Indomie goreng naik tajam sebesar Rp172 (5,26%) menjadi Rp3.441 per bungkus.
Sayur dan Bumbu Dapur: Cenderung Turun
Selain tomat dan buncis, harga kol dan wortel berfluktuasi kecil. Kol naik 1,27% menjadi Rp8.849/kg, sedangkan wortel turun tipis. Bawang merah naik cukup signifikan sebesar Rp2.634 (6,44%) ke Rp43.538/kg. Bawang putih stagnan dengan perubahan sangat kecil.
Sementara itu, cabai biasa meski naik harian, justru mencatat penurunan mingguan sebesar 0,38%.
Jagung Pipilan dan Susu Bayi: Tren Naik
Jagung pipilan kering melonjak 12,49% dalam sepekan, menjadi Rp10.204/kg. Kenaikan ini bisa berdampak pada harga pakan dan sektor peternakan.
Untuk produk susu, formula bayi SGM naik Rp218 (0,5%) ke Rp43.953 per 400 gram. Produk susu bubuk dan kental manis mayoritas stabil atau naik ringan.
Produk Laut dan Olahan: Naik Kecil, Stabil
Harga ikan seperti bandeng, tuna, dan cakalang naik tipis. Ikan kembung dan tongkol sedikit turun, namun tidak signifikan. Produk olahan seperti tempe dan tahu cenderung stagnan.
Komoditas Stabil: Semen, Gas, dan Bahan Bangunan
Harga bahan bangunan seperti semen Gresik, Holcim, maupun besi beton dan paku tidak mengalami perubahan. Begitu juga dengan LPG 3 kg, meski turun Rp56, tetap berada pada level Rp19.714/kg.
—
Kesimpulan: Pasar Masih Terkendali Meski Fluktuatif
Secara umum, harga sembako dan bahan pokok di Kabupaten Mojokerto hari ini masih terkendali. Penurunan pada beberapa sayur dan cabai memberikan sedikit ruang napas bagi konsumen, meski kenaikan di sisi jagung pipilan dan mie instan perlu diwaspadai. Pemerintah daerah melalui Disperindag terus memantau pergerakan harga demi menjaga stabilitas pasar jelang bulan Agustus.