Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Harga kebutuhan pokok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto pada Jumat (17/10/2025) terpantau relatif stabil, meski sejumlah komoditas masih mengalami fluktuasi ringan, terutama pada sektor bumbu dapur seperti cabai dan bawang putih.
Berdasarkan pantauan harga harian yang dirilis Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto, sebagian besar bahan pokok tidak mengalami perubahan berarti. Harga beras berbagai jenis, seperti Bramu Super, IR.64 Premium, dan IR.64 Medium, tetap stabil di kisaran Rp13.100–Rp15.600 per kilogram.
Komoditas gula dalam negeri bertahan di Rp16.476 per kilogram, sedangkan minyak goreng kemasan merek Bimoli dan Minyakita masih dijual di harga Rp17.000–Rp20.000 per liter. Harga minyak curah pun stabil di angka Rp18.361 per kilogram.
Untuk sumber protein hewani, daging sapi murni dijual di kisaran Rp108.900 per kilogram, sedangkan daging ayam broiler mengalami kenaikan tipis sebesar Rp16 menjadi Rp35.621 per kilogram. Adapun daging ayam kampung bertahan di harga Rp70.250 per kilogram.
Sementara itu, harga telur ayam ras menunjukkan sedikit kenaikan, dari Rp27.903 menjadi Rp28.447 per kilogram, atau naik sekitar 1,95 persen. Sebaliknya, telur ayam kampung justru turun 1,24 persen menjadi Rp3.254 per butir.
Dari kelompok bumbu dapur, cabai merah biasa mengalami penurunan harian tipis 0,57 persen menjadi Rp45.895 per kilogram, namun secara mingguan naik cukup signifikan sebesar 7,08 persen. Sebaliknya, cabai rawit turun drastis hingga 8,34 persen, kini di harga Rp29.141 per kilogram.
Untuk bawang merah, harga harian naik tipis ke Rp33.226 per kilogram, sementara bawang putih melonjak lebih tinggi 5,61 persen menjadi Rp29.500 per kilogram, meski secara mingguan sedikit terkoreksi.
Komoditas ikan segar seperti bandeng, kembung, dan tongkol relatif stabil di kisaran Rp32 ribu–Rp35 ribu per kilogram, sedangkan ikan tuna naik ringan menjadi Rp41.163 per kilogram.
Selain bahan pangan, harga LPG 3 kilogram juga naik sebesar 5,4 persen, kini berada di angka Rp19.654 per kilogram. Kenaikan ini disebut akibat faktor distribusi dan meningkatnya permintaan rumah tangga.
