MOJOKERTO, LenteraInspiratif.id – Harga kebutuhan pokok di pasar tradisional Mojokerto kembali berfluktuasi pada Senin (22/9/2025). Beberapa komoditas strategis mengalami kenaikan signifikan, sementara sebagian lainnya turun tipis. Kenaikan tertinggi tercatat pada cabai biasa dan LPG 3 kg.
Cabai biasa melonjak tajam hingga Rp5.977 menjadi Rp39.211 per kilogram atau naik 17,98 persen dibandingkan hari sebelumnya. Sementara cabai rawit justru mengalami penurunan Rp158 menjadi Rp33.976 per kilogram. Bawang juga masih melanjutkan tren kenaikan, bawang merah naik Rp510 menjadi Rp30.576 per kilogram, sedangkan bawang putih naik Rp289 menjadi Rp29.718 per kilogram.
Di kelompok kebutuhan pokok lainnya, beras cenderung stabil dengan sedikit perubahan. IR.64 Premium naik Rp32 menjadi Rp14.508 per kilogram, sedangkan IR.64 Medium turun Rp71 menjadi Rp13.187 per kilogram. Gula dalam negeri juga naik tipis Rp11 menjadi Rp16.453 per kilogram.
Harga minyak goreng masih fluktuatif. Bimoli botol 1 liter naik Rp7 menjadi Rp20.600, Bimoli botol 2 liter naik Rp31 menjadi Rp39.819, dan Minyakita botol 2 liter naik Rp93 menjadi Rp33.212 per liter. Sementara minyak curah naik Rp11 menjadi Rp18.203 per kilogram.
Protein hewani juga menunjukkan pergerakan. Daging sapi murni naik Rp111 menjadi Rp108.361 per kilogram, daging ayam broiler naik Rp53 menjadi Rp36.892 per kilogram, sedangkan daging ayam kampung turun tipis Rp31 menjadi Rp71.091 per kilogram. Telur ayam ras naik Rp26 menjadi Rp27.216 per kilogram, sementara telur ayam kampung stabil di Rp3.328 per butir.
Untuk produk olahan susu, kental manis Bendera turun Rp31 menjadi Rp12.997, sementara kental manis Indomilk naik Rp62 menjadi Rp13.559 per kaleng. Susu bubuk Bendera relatif stabil di Rp40.157 per dos, sedangkan formula bayi SGM turun Rp66 menjadi Rp41.622 per 400 gram.
Dari kelompok sayuran, beberapa mengalami penurunan. Tomat turun Rp331 menjadi Rp6.425 per kilogram, kol turun Rp94 menjadi Rp7.850 per kilogram, wortel turun Rp56 menjadi Rp11.025 per kilogram, dan buncis turun Rp233 menjadi Rp10.989 per kilogram.
Kejutan terbesar justru terjadi pada harga gas LPG 3 kg. Harga melonjak drastis dari Rp18.231 menjadi Rp30.692 atau naik 68,35 persen. Kenaikan ini menjadi sorotan utama karena LPG 3 kg merupakan kebutuhan harian mayoritas masyarakat.
Sementara itu, harga ikan beragam. Bandeng turun Rp125 menjadi Rp35.434 per kilogram, cakalang turun Rp572 menjadi Rp35.921 per kilogram, sedangkan ikan kembung naik Rp55 menjadi Rp34.610 per kilogram.
Secara umum, lonjakan harga cabai dan LPG 3 kg berpotensi memberi tekanan pada daya beli masyarakat. Pemerintah daerah diharapkan segera melakukan langkah pengendalian harga agar tidak berdampak lebih luas terhadap inflasi daerah.