Lenterainspiratif.com, PASURUAN — Pembatasan bawang putih impor lantaran mewabahnya virus corona berdampak pada harga di pasaran.
Seperti terjadi di sejumlah pasar di Kota dan Kabupaten Pasuruan, harga kebutuhan dapur seperti bawang putih lokal dan cabai mulai merangkak naik sepekan ini.
Situasi itu menimbulkan persoalan bagi pedagang maupun pembeli. Karenanya pedagang membatasi penjualan.
Pantauan di Pasar Kebonagung Kota Pasuruan, harga cabai rawit berkisar Rp 95 ribu per kilogram. Sedangkan untuk harga bawang putih lokal mencapai Rp 58 ribu per kg. Sementara harga kebutuhan lainnya tetap stabil.
Seorang pedagang di Pasar Kebonagung, Sofiyah mengungkapkan, kenaikan harga bawang putih karena jarang ditemukan bawang putih impor.
“Hampir tidak ada bawang putih impor di sini. Sehingga kami juga membatasi kulakan dari pihak distribrutor,” katanya, Jumat (7/2/2020).
Kenaikan harga bawang lokal ini, menimbulkan permasalahan lantaran semula harganya berkisar Rp 25.000 -Rp 28.000 per kg saat ini harganya terus melambung.
“Kami inginkan harga stabil. Kami beli harga kulakan ke distributor Rp 50.000/kg. Kita jual Rp 54.000/kg,” ucap Zulaikha, pedagang sayur lainnya.
Para pedagang harus bisa menjelaskan pada para pembeli. Atas kenaikan itu, kerap munculkan perdebatan kecil antara pedagang dan pembeli. Namun hal itu tak sampai munculkan persoalan serius, lantaran pembeli juga menyadari akan situasi.
“Sampai kapan harga bawang ini turun,” ujar Hanifah, seorang pembeli. (dul)