Lenterainspiratif.id | Mojokerto — Harga sejumlah bahan pokok di Kota Mojokerto pada akhir Oktober 2025 terpantau relatif stabil. Namun, beberapa komoditas seperti daging ayam kampung, telur ayam ras, dan tomat mengalami kenaikan harga harian yang tipis, sementara cabai dan ikan asin justru mengalami penurunan.
Berdasarkan data harian Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Mojokerto, harga beras premium dan medium tercatat stabil, masing-masing di kisaran Rp15.617 per kilogram untuk Bramu Super dan Rp14.347 per kilogram untuk IR.64 Premium. Sementara beras medium IR.64 bertahan di Rp13.118 per kilogram tanpa perubahan.
Untuk komoditas gula pasir dalam negeri, terjadi sedikit penurunan sebesar Rp27 atau 0,16%, menjadi Rp16.397 per kilogram. Adapun minyak goreng kemasan Bimoli dan Minyakita cenderung stabil, dengan kisaran harga Rp17.000–Rp19.000 per liter.
Di sektor protein hewani, harga daging sapi murni naik tipis Rp56 atau 0,05% menjadi Rp108.889 per kilogram, sedangkan daging ayam broiler turun Rp36 menjadi Rp35.261 per kilogram. Daging ayam kampung mengalami kenaikan sebesar Rp181 atau 0,26% menjadi Rp70.084 per kilogram.
Untuk komoditas telur, telur ayam ras naik Rp52 menjadi Rp28.892 per kilogram, sedangkan telur ayam kampung justru turun cukup signifikan, sebesar Rp30 atau 0,92%, menjadi Rp3.238 per butir.
Sementara itu, dari sektor hortikultura, harga cabai rawit dan cabai merah biasa turun masing-masing Rp263 (-1,05%) dan Rp158 (-0,38%). Sebaliknya, tomat mengalami lonjakan cukup tinggi, naik Rp360 atau 5,72% menjadi Rp6.745 per kilogram.
Untuk ikan segar, sebagian besar jenis menunjukkan tren menurun, terutama ikan asin teri yang turun tajam sebesar Rp2.806 (-4,23%) per kilogram. Sedangkan ikan bandeng mengalami penurunan tipis Rp188 (-0,52%), dan ikan tuna relatif stabil di kisaran Rp41.475 per kilogram.
Komoditas lain seperti gas LPG 3 kg, tepung terigu, dan semen berbagai merek juga tercatat stabil tanpa perubahan harga.
Secara umum, kondisi pasar bahan pokok di Kota Mojokerto masih terkendali. Kenaikan dan penurunan harga harian yang terjadi masih berada dalam batas wajar dan tidak menimbulkan gejolak di tingkat konsumen. Pemerintah daerah melalui Disperindag terus melakukan pemantauan rutin untuk menjaga stabilitas harga menjelang akhir tahun.



 











