Mojokerto – Wali Kota Mojokerto Ning Ita bersama Direktur Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat Kemendagri, Dr. R.M. Arief Moelia Edie, M.Si, membuka Jambore Relawan Penanggulangan Bencana & Donor Darah Dalam Rangka Memperingati Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Kota Mojokerto, di Hutan Kota Mojokerto, Jumat (6/12) pagi.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari sejak 6 – 7 Desember 2019 dengan tema ‘Mojokerto Peduli’, diharapkan nantinya para relawan mampu bersinergi dengan Pemerintah Kota Mojokerto dalam menanggulangi bencana alam. Dimana, relawan merupakan pilar sosial yang mendedikasikan waktu, tenaga dan pikiran secara berdampingan dengan masyarakat.
“Ini merupakan jambore relawan pertama yang digelar oleh kami Pemerintah Kota Mojokerto. Dan alhamdulillah, antusias masyarakat yang mengikuti diluar ekspektasi. Ada sedikitnya 300 peserta se-Kota Mojokerto yang ikut dalam kegiatan sosial ini. Ini sungguh luar biasa dan patut diapresiasi,” ungkap Ning Ita, sapaan akrab wali kota mojokerto.
Kendati Kota Mojokerto hanya memiliki luasan 20,21 kilometer persegi, namun tidak menyurutkan niat Ning Ita dalam memberikan bekal bagi para pilar sosial di Bumi Mahapahit. Untuk itu, ia berharap kedepannya para relawan mampu bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menanggulangi bencana alam. “Mereka ini, merupakan pilar sosial yang mendedikasikan waktu, tenaga dan pikiran secara berdampingan dengan masyarakat,” imbuhnya.
Selain kegiatan jambore relawan, Ning Ita juga mengukuhkan Kampung Siaga Bencana Gajah Mada Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari. Melalui pengukuhan kampung siaga ini, diharapkan masyarakat dapat termotivasi sekaligus berkolaborasi dalam penanggulangan bencana bersama pemerintah. “Dengan bekal ini, diharapkan mereka dapat mencegah sedini mungkin bencana yang sewaktu-waktu datang,” tandasnya. (her)