DaerahJawa Tengah

Gunung Merapi Alami Penggembungan 

×

Gunung Merapi Alami Penggembungan 

Sebarkan artikel ini
Gunung merapi
Foto : Tim BPBD kabupaten sleman saat mengawasi gunung merapi

Gunung merapi
Foto : Tim BPBD kabupaten sleman saat mengawasi gunung merapi

Lenterainspiratif.com YOGYAKARTA, – Hanik Humaida kepala BPPTKG atau Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, menuturkan penggembungan yang terjadi belum signifikan.

“Aktivitas Gunung Merapi masih terjadi. Saat ini ada pemendekan tubuh Gunung Merapi dari pengukuran, jadi ada penggembungan,” Kamis (9/7/2020).

Perubahan gunung merapi itu terjadi setelah erupsi 21 Juni lalu dan terdeteksi oleh alat BPPTKG Yogyakarta yang terletak di Babadan, Magelang, Jawa Tengah.

“(Penggembungan) 0,5 sentimeter per hari, itu sejak 22 Juni kemarin, jadi setelah erupsi. Artinya magma semakin ke atas,” ujarnya.

Menurut Hanik pengembenguan merapi saat ini masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan pengembunan pada tahun 2010
Yang mencapai 30 – 40 Cm per harinya.

“Jangan dibayangkan erupsi Merapi itu seperti 2010 ya. 2010 dari Kaliurang itu 120 sentimeter selama satu bulan,” tegasnya.

Hanik menuturkan ada dua kemungkinan dari penggembungan di tubuh Gunung Merapi saat ini. Kemungkinan pertama akan terjadi erupsi atau tumbuhnya kubah lava Gunung Merapi.

“Bisa meletus seperti kemarin erupsi yang 21 Juni, kan sejak 2018 erupsi dengan eksplosivitas I itu skala terendah, 2010 itu IV, yang 2006 itu II. Kalau Kita bilang eksplosif itu karena dominan gas,” ungkapnya.

Saat ini BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan status gunung berada pada level II (waspada), dengan bahaya berada pada radius 3 kilometer dari puncak.

Hanik menghimbau agar warga tidak panik dan tetap tenang. (dad)