Lenterainspiratif.com | Trenggalek – Pandemi COVID-19 membuat semua sektor mengalami penurunan tanpa kecuali, salahsatunya adalah sektor pariwisata, penerapan lockdown, dan stay at home membuat sektor pariwisata mengalami penurunan secara tajam.
Di era new normal sektor pariwisata kembali bangkit secara perlahan, salahsatunya sektor pariwisata di Trenggalek, hampir setengah tahun vakum karna Corona kini beberapa destinasi wisata di Trenggalek kembali dibuka.
Salah satunya adalah Ngerit Stone Park (NSP) atau yang lebih dikenal dengan Gua Ngerit. Setelah berbulan-bulan tutup, destinasi yang berada di Desa Senden, Kecamatan Kampak Trenggalek tersebut mulai membuka kunjungan sejak Juli lalu.
Pembukaan sektor jasa wisata ini dilakukan serentak bersama 14 destinasi di seluruh Trenggalek. Untuk bisa membuka kembali wisata taman batu tersebut tidak, bukan perkara mudah, pengelola harus mendapatkan rekomendasi dari pemerintah daerah dan memenuhi sejumlah protokol kesehatan yang disyaratkan.
“Alhamdulillah kami sudah bisa buka kembali, namun ya itu, sampai sekarang tingkat kunjungan masih sangat minim,” kata pengelola NSP, Suhadi, sebagaimana dilansir dari detikcom, Rabu (26/8/2020).
Suhadi menuturkan, selama mulai beroperasi kembali di tengah pandemi, wisatawan yang datang berkunjung relatif kecil. Rata-rata puluhan orang/hari bahkan terkadang hanya belasan orang saja, meski begitu pihak pengelola tak pantang menyerah dan terus berusaha mempertahankan wisata tersebut agar tetap eksis.
“Kemarin itu, meskipun tutup, teman-teman di sini masih tetap berusaha melakukan perawatan taman dan sebagainya. Sehingga ketika ada seleksi wisata yang boleh buka, kami siap,” ujarnya.
Namun selama satu bulan terakhir wahana wisata ini menjadi populer dikalangan masyarakat sehingga pengunjung mengalami peningkatan terutama ketika akhir pekan dan weekend.
“Biarpun tidak signifikan, sudah ada peningkatan,” jelasnya.
Suhadi memaparkan wisata Ngerit Stone Park memiliki 12 spot yang dapat dinikmati oleh pengunjung, mulai dari batu labirin, gua, jembatan gantung, rumah batu hingga batu kursi.
Untuk menelusuri seluruh spot yang ada, pengunjung terlebih dahulu harus melewati batu labirin. Celah batu yang hanya bisa dilewati satu orang secara bergiliran itu memiliki jalur yang berkelok-kelok, namun pengunjung dapat melihat eksotisme struktur batu yang terpahat secara alami.
“Kalau dulu saat masuk tidak lewat labirin, tapi sekarang kami alihkan ke sana, karena itu cukup menarik,” ujar Suhadi.
“Setelah dari gua, bisa naik ke atas batu, di situ ada rumah batu, rongga besar yang asik untuk bersantai. Di situ sudah kami siapkan meja kursi juga,” imbuhnya.
Hanya membutuhkan waktu 30 menit saja untuk menelurusi semua spot yang ada di NSP, bagi para pengunjung yang datang wajib menyiapkan stamina karna harus menempuh jarah yang lumayan jauh, berkelok-kelok dan naik turun.
“Jangan khawatir, kalau lelah ada bangsal yang bisa digunakan untuk istirahat,” imbuhnya.
Wingga Wahyu salah satu pengunjung menuturkan kepuasannya ketika berkunjung ke taman batu tersebut, sebab menurutnya belum ada wisata se0ura di Jawa Timur.
“Di sini ini menarik, terutama batuan-batuannya, ada yang masuk ke gua, kemudian outdoor-nya, pokoknya beda dengan yang lain,” kata Wingga.
Menurut Wingga, pengunjung tak hanya berwisata disini, namun juga berolahraga, sebab harus menyusuri jalur yang berkelok-kelok dan naik turun. (ji)
