Lenterainspiratif.id | Medan – Kota Medan adalah wilayah yang sampai saat ini menjadi pusat perhatian publik terkait segala tindak kriminalitas yang lumrah terjadi, seperti maraknya penyebaran dan penyalahgunaan narkoba, kelompok geng motor yang meresahkan mayarakat, pungutan liar yang merajarela, perjudian serta yang semangkin parah kini benyaknya begal yang kerap menimbulkan korban hingga menyebabkan meninggal dunia.
Harusnya persoalan ini terkhusus maraknya begal menjadi atensi penting untuk Walikota Medan dan Kapolrestabes Medan karena ini adalah tugas dan wewenang pemerintah serta kepolisian dalam menjaga dan mengkondusipkan keamanan masyarakat.
Mhd Alpin Azhari Lubis Presidium Persaudaraan Pemuda Islam Sumatera Utara “Sekarang Kota Medan sudah seperti rumah hantu rasanya, karena begal dan geng motor selalu membuat ketakutan kita di setiap malam datang, sudah seperti hobi mereka melakukan begal dan kerusuhan dengan kurun waktu yang berulang kali” ujarnya..
Alpin yang juga Mahasiswa S2 UINSU ini berkomentar “Katanya Kota Medan akan menjadi aman dan damai dari begal dan perlakuan gengmot, seperti janji politik Walikota Medan sewaktu mencalonkan diri. Nyatanya apa sampai sekarang bahkan yang baru terjadi kemarin mahasiswa UMSU di begal hingga tewas di Jalan Mustafa, Kecamatan Medan Timur. Belum habis soal duka itu baru saja terjadi lagi pada kamis malam tadi 23 Juni 2023 mahasiswa UINSU yang kembali menjadi oknum kerusuhan gengmot di depan Citraland Jalan Ismail Harun, Kecamatan Percut Sei Tuan hinggal tertebas celurit di tangannya, hal ini menimbulkan pertanyaan besar bahwa peran penting Walkot dengan 20.000 cctv di Kota Medan hanya sebatas pajangan saja” imbuhnya…
“Kita sebagai masyarakat masih terus bertanya, apakah pemerintah dan kepolisian peduli sama kita ?
Sampai saat ini Setiap sudut Kota Medan yang menjadi wilayah hukum Polrestabes Medan kini sudah terhantui oleh begal dan geng motor, harusnya Kapolres lebih sigap lagi menangani soal ini jangan terkesan hanya sekedar formalitas saja. Kapolsek juga seperti itu terkhusus Kapolsek Percut Sei Tuan yang wilayah hukumnya sangat rawan atas tindakan begal dan geng motor ini. Harusnya lebih sigap dalam cipta kondisi keamanan masyarakat untuk memberantas perlakuan bejat para begal dan gentmot ini” tambahnya..
“Kalau sudah begini kita harus mengadu pada siapa lagi, Kota Medan sudah sangat terhantui oleh tindakan keji para begal. Walikota Medan dan Kapolrestabes Medan harus bertanggung jawab” akhirnya.