LenteraInspiratif.id | MEDAN – Puluhan mahasiswa siswa yang mengatas namakan Gerakan Mahasiswa Peduli Transparan Sumatera Utara ( GEMPET-SU ) hari ini Kamis (31/3/23).
Kedatangan mahasiswa yang tergabung di GEMPET-SU ini adalah untuk menyampaikan aspirasi damai terkait dugaan adanya persekongkolan jahat antara pihak ketiga dengan oknum pejabat Disdikbud Kota Medan yang membidangi Sekolah Dasar, K3S kota dan kecamatan dengan percetakan PT. Y yang beralamat di Jakarta, untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan kelompoknya dengan mengarahkan para Kepala Sekolah SD untuk membeli buku dari mereka selalu penyedia.
Hal ini disampaikan oleh ketua GEMPET – SU Toppu R, bahwa hasil investigasi kami di lapangan pengadaan buku pelajaran bagi siswa/i sekolah dasar sederajat di bawah naungan Disdikbud Kota Medan, yang sumber dana berasal dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau Dana Pendidikan yang dikelola sekolah, diduga telah menyalahi aturan dan tak sesuai dengan Peraturan dan perundang undangan kemendikbud Dikti No.14 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa oleh satuan sekolah,” katanya.
Belum lagi kami duga ada tekanan dari oknum dinas pendidikan kota Medan kepala sekolah SD di Kota Medan diarahkan dan di wajibkan membeli buku pelajaran TA 2023, minimal 4 judul buku untuk setiap kelas. ke percetakan yang kami duga mitra Dinas yang telah ditentukan dan diultimatum untuk mengikuti arahan itu, Karena jika tidak posisinya sebagai kepala sekolah terancam di pecat atau dicopot.
Ia juga meminta Walikota untuk meninjau kembali Surat Keputusan pengangkatan Kadisdik Kota Medan tersebut.
“Kami GEMPET – SU meminta agar Bapak Walikota segera memanggil dan mencopot serta mengganti Kadisdik Kota Medan sekarang karena diduga otoriter dan berperilaku koruptif,”tegasnya
“Karena tidak ada satupun pihak berani menanggapi mahasiswa di depan kantor walikota Medan.
Sehingga mahasiswa pun membubarkan diri dari depan kantor walikota Medan dengan tertib dan akan berjanji Minggu depan akan menggelar aksi damai lagi ditempat ini,” ujarnya mengakhiri. (Habibi)