Mojokerto, LenteraInspiratif.id — Belajar tak lagi harus membosankan dan kaku. Di tangan kreatif para guru dan siswa SMP Negeri 3 Mojokerto, lahir sebuah inovasi pembelajaran digital yang seru, menyenangkan, dan dekat dengan dunia anak-anak masa kini. Program itu bernama GELORA SPENGA: Giat Literasi, Numerasi, Olah Karya, dan Karakter.
Sebagai bagian dari program Sekolah Penggerak, SMPN 3 Mojokerto sadar bahwa generasi saat ini lebih aktif dan responsif di media sosial. Maka dari itu, program Gelora Spenga resmi diluncurkan pada Sabtu, (09/11/2024) dan menjadikan Instagram sekolah sebagai panggung utama pembelajaran digital.
“GELORA SPENGA adalah bukti nyata komitmen kami di SMPN 3 Mojokerto untuk terus berinovasi dalam pendidikan,” ujar Kepala Sekolah Rejo, S.Pd., M.MPd, Senin (18/11/2024).
Program ini tidak sekadar memanfaatkan media sosial sebagai ajang promosi, tetapi benar-benar menyulap Instagram menjadi ruang belajar interaktif. Dari hari Senin hingga Kamis pukul 18.00 WIB, siswa diajak menjelajahi konten edukatif yang dikemas menarik: infografis, kuis, video pendek, cerpen, pantun, hingga komentar edukatif dengan akun belajar.id.
Yang membedakan Gelora Spenga dari inovasi lain adalah pelibatan aktif siswa sebagai konten kreator. Mereka tak hanya belajar, tapi juga bisa memberi ide, berkomentar, bahkan menciptakan konten bersama guru. Hasilnya pun tak main-main:
Dampak Nyata Gelora Spenga:
- Siswa menggunakan media sosial untuk tujuan positif dan edukatif
- Sopan santun meningkat dari 45% menjadi 85%
- Minat baca dan menulis siswa melonjak
- Terbentuk komunitas belajar daring yang saling dukung
Tak hanya siswa dan guru, orang tua pun ikut memantau perkembangan anak melalui Instagram sekolah. Sinergi antara rumah, sekolah, dan media sosial pun terbangun secara harmonis.
“Dulu ngajak teman baca buku itu susah banget, sekarang lewat konten IG belajar jadi asik dan kekinian,” ungkap salah satu Duta Literasi SMPN 3 Mojokerto yang turut mendukung penuh program ini.
Program Gelora Spenga telah membuktikan bahwa pembelajaran tak harus selalu di ruang kelas. Dengan pendekatan digital yang relevan dan partisipatif, pembelajaran bisa jadi pengalaman yang menyenangkan, kolaboratif, dan penuh makna.
