Jawa TimurPeristiwa

Gelar Ritual, Ibu dan Anak Tewas Dengan Kondisi Mengerikan

×

Gelar Ritual, Ibu dan Anak Tewas Dengan Kondisi Mengerikan

Sebarkan artikel ini
Gelar Ritual, Ibu dan Anak Tewas Dengan Kondisi Mengerikan
Kondisi Ibu dan Anak Tewas Dengan Kondisi Mengerikan

Gelar Ritual, Ibu dan Anak Tewas Dengan Kondisi Mengerikan
Kondisi Ibu dan Anak Tewas Dengan Kondisi Mengerikan

Lenterainspiratif.id | Tuban – Seorang ibu dan anak di Tuban ditemukan tewas mengenaskan setelah menggelar ritual menyambut panen padi di sekitar kawasan Petilasan Empu Supo di Desa Dermawuharjo, Kecamatan Grabagan, Tuban, Selasa (22/03/20202).

Marsih (66) dan Mariyanto (45) ibu dan anak warga Desa Dermawuharjo tersebut ditemukan sudah kaku dan seolah saling berpegangan tangan.

“Yang pertama menemukan tukang bersih-bersih lokasi sini. Kami tadi dihubungi warga ada mayat ditemukan,” ujar Kapolsek Grabagan Iptu Darwanto, Rabu (23/03/2022).

Kedua mayat tersebut pertamakali ditemukan oleh Sumari (52) tukang bersih-bersih Petilasan Empu Supo. Sumari melihat kepala jenazah Marsih ada di atas tubuh anaknya yang juga telentang.

Sementara itu, keterangan polisi menyebutkan jika, seolah-olah pria itu sedang berupaya sekuat tenaga menarik tubuh ibunya bukan memegang tangan.

“Dugaan kuatnya kematian keduanya karena menghirup bau belerang di sekitar petilasan yang ada sumber air hangat,” kata Darwanto. “Kalau dilihat dari posisi mayat, kayaknya si anak ini sedang menolong ibunya tapi enggak kuat sehingga tertindih badan ibunya dan turut meninggal.”

Diketahui, Marsih berangkat dari rumah sekitar ke petilasan untuk ritual menyambut panen sekitar pukul 05.30 WIB tapi tidak segera pulang sehingga Mariyanto menyusulnya ke petilasan.

Hasil olah TKP polisi menemukan sejumlah peralatan ritual seperti kemenyan, manggar atau daun jagung, juga korek api yang dipakai Marsih untuk ritual menyambut panen padi.

“Ya melaksanakan ritual panen padi. Biasanya bakar daun jagung sama dupa atau kemenyan. Itu bagi warga yang percaya,” kata Kapolsek Grabagan.

Setelah mendapat laporan temuan jenazah itu jajaran petugas Polsek Grabagan langsung mendatangi lokasi, mengevakuasi jenazah, dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Jenazah Marsih dan Mariyanto juga sudah divisum.

Kepala Desa Dermawuharjo Junarso mengaku, jika Petilasan Empu Supo merupakan tempat keramat yang sering dijadikan sebagai tempat ritual. Saat ini pihaknya memasang imbauan permanen di lokasi petilasan.

“Nanti akan segera kami pasang papan imbauan permanen agar masyarakat lebih berhati hati saat masuk petilasan. Benar, mulai hari ini memang ditutup sementara.” kata Junarso. ( man)