Jawa TimurPendidikan

Gelar PPL di SMAN 1 Sooko, Mahasiswa FKIP Unim Ikut Dorong Budaya Positif di Sekolah

×

Gelar PPL di SMAN 1 Sooko, Mahasiswa FKIP Unim Ikut Dorong Budaya Positif di Sekolah

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa PPL, FKIP Unim
Kegiatan PPL Mahasiswa FKIP UNIM di SMAN 1 Sooko Mojokerto

Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Majapahit (Unim) melaksanakan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMAN 1 Sooko, Mojokerto.

Selain mengikuti kegiatan belajar mengajar, mahasiswa PPL juga mendukung serta mendorong penuh tentang budaya positif di sekolah yang diinisiasi oleh para calon guru penggerak.

“Materi budaya positif di sekolah ini tertuang dalam modul 1.4 diantaranya perubahan paradigma belajar, disiplin positif, motivasi perilaku manusia, keyakinan kelas, kebutuhan dasar manusia, posisi kontrol restitusi serta segitiga restitusi,” ujar Nuril Mahasiswa PPL Unim Mojokerto, Kamis, (26/10/2023).

Dalam kegiatan ini Nuril berharap mahasiswa PPL dapat mempelajari pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum saat ini yang sepenuhnya berfokus pada siswa (student-centered learning).

“Dengan pengalaman praktis di lapangan, guru-guru SMAN 1 Sooko mampu mempersiapkan mahasiswa PPL FKIP UNIM untuk menjadi guru-guru yang hebat dimasa mendatang,” jelas Nuril.

Dalam pemaparannya, salah satu calon guru penggerak, Endah menyampaikan bahwa menumbuhkan motif intrinsik dari dalam diri setiap siswa dalam menerapkan budaya positif di sekolah adalah hal yang penting.

“Guru tidak lagi memberikan hukuman maupun penghargaan apabila ada murid yang membuat kesalahan atau melakukan suatu penacapaian. Hal ini ditakutkan akan menimbulkan banyaknya faktor eksternal dari pemikiran peserta didik” terang Endah

Sejalan dengan yang disampaikan, para guru SMAN 1 Sooko yang turut berpartisipasi serta memberikan tanggapan positif mengenai kegiatan tersebut.

“Tidak akan masuk suatu ilmu dengan adanya suatu tekanan. Penting untuk murid menumbuhkan motif intrinsik tanpa diberi imbalan atau apapun jika mereka melakukan sesuatu.” pungkas Rizky salah satu guru SMAN 1 Sooko. (Met)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *