Maluku Utara

Gelar Kegiatan Pemetaan SIG. Ini Yang Di Fokuskan Dinas Kehutanan Provinsi Malut

Dinas Kehutanan Provinsi Malut

Dinas Kehutanan Provinsi Malut

Sofifi | Lenterainspiratif.id – Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara, telah melaksanakan Pelatihan Dasar/In-House Training, “Pemetaan dan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Drone dan Android”, yang bertempat di Sahid Bela Hotel, Lantai II Meeting Room, Kelurahan Jati, Kota Ternate Selatan. Senin (06/09).

Hadir saat giat perwakilan UPTD Dinas Kehutanan di 10 Kabupaten/Kota provinsi Maluku Utara, sebanyak 42 orang, masing-masing keterwakilan dua (2) orang dari Kabupaten/Kota. Sementara di ketahui, kegiatan di laksanakan selama 7 Hari, di mulai pada Sabtu (04/09/2021) hingga Jumat (10/09/2021).

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara, Syukur Lila, dalam sambutannya, menyampaikan, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebijakan nasional, informasi geospasial semakin dibutuhkan oleh seluruh pemangku kepentingan pembangunan di Indonesia.

“Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan mempelajari SIG, selain dalam hal pemetaan, SIG juga mempunyai peran penting untuk membantu mengidentifikasi sumberdaya alam, pengelolaan pascabencana, pengidentifikasian masalah tenurial dan okupasi kawasan hutan, pengelolaan persetujuan dan perizinan sektor kehutanan, hingga dalam hal penentuan kebijakan pembangunan kehutanan yang semakin rumit dan kompleks,” ucap Kadis.

Oleh sebab itu, menurut Kadis, informasi geospasial beserta kegiatan penyelenggaraannya dari hulu sampai dengan ke hilir, di dalamnya termasuk kegiatan survei dan pemetaan, semakin memegang peranan penting. Kata Syukur, perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian adalah beberapa diantaranya.

“Informasi geospasial sangat berguna sebagai salah satu pendukung utama pengambilan kebijakan dalam rangka mengoptimalkan pembangunan di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan ketahanan nasional, khususnya dalam pengelolaan sumber daya alam, penyusunan rencana tata ruang, perencanaan lokasi investasi, penentuan garis batas wilayah,” ujarnya

Selain itu, lanjut Kadis, mengingat negara Indonesia khususnya Provinsi Maluku Utara berada di dalam wilayah yang memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang rawan terhadap terjadinya pelanggaran bidang kehutanan, maka kebutuhan terhadap informasi geospasial juga menjadi suatu kebutuhan yang primer.

Syukur bilang, kebutuhan akan pengetahuan dan teknis untuk membuat sistem informasi geografi yang semakin berkembang pesat tersebut tanpa dibarengi oleh tenaga-tenaga profesional yang mampu membuat sistem informasi tersebut akan menjadikan semuanya menjadi sia-sia. Hal inilah yang menjadi dasar bahwa kita semua membutuhkan adanya pelatihan Sistem Informasi Geografi yang bertujuan untuk mencetak tenaga-tenaga handal dalam hal konsep dan pengoperasian sistem informasi geografi yang nantinya dapat diaplikasikan dengan berbagai kebutuhan sektor kehutanan.

“Pelatihan Dasar SIG ini dikemas dalam bentuk In-House Training untuk seluruh ASN lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara yang ingin mengasah kemampuan GIS, baik teman-teman yang belum pernah mengenal SIG sama sekali maupun peserta yang sudah mengenal SIG namun membutuhkan pendalaman materi terkait dengan pemetaan yang baik dan benar,” terangnya.

Sambungnya, “Untuk itu, besar harapan saya serta juga seluruh unsur panitia dan para pejabat eselon yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan kita bersama ini, agar para peserta dapat memanfaatkan momentum ini, dengan bersungguh-sungguh mengikuti seluruh rangkaian pelatihan ini, dapat mengambil ilmu dan keilmuan dari para pemateri,” Harap Kadis Kehutanan.

Sementara, Kepala Bidang Penyuluhan Dan Pemberdayaan Masyarakat (Kabid PPM) Dinas Kehutanan Provinsi Malut, Isram Abdu, menjelaskan pelatihan yang di lakukan oleh dinas kehutanan terkait dengan peningkatan SDM dalam pemetaan. “Jadi pemetaan ini berbasis android dan drone, sementara kegiatan ini pula di laksanakan mulai pada Sabtu 4 September 2021 kemarin, hingga sampai dengan Jumat 10 September 2021,” sebut Isram.

Lebih lanjut Kabid, menyampaikan, khusus di Maluku Utara baru beberapa orang saja yang memiliki dan mengetahui aplikasi tersebut, sementara Android dan Drone baru saja di terapkan di Maluku Utara, dan terus di kembangkan.

“Kalau untuk di wilayah Maluku Utara hanya satu dua orang yang memiliki itu, kemudian untuk pemetaan berbasis android dan drone itu harus di kembangkan, dan ini menjadi program demi untuk peningkatan SDM, dan ini memang efektif,” tutupnya. (Toks).

Exit mobile version