Kota Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Pemerintah Kota Mojokerto kembali menunjukkan keseriusannya dalam mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif. Kali ini, Pemkot Mojokerto menggandeng Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) Republik Indonesia menggelar pelatihan eksklusif Skill Advertising bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Kegiatan bertajuk “Skill Up Lab Advertising for Creatively Indonesia” ini berlangsung di Aston Hotel Mojokerto, Senin (20/10). Pelatihan dihadiri langsung oleh Direktur Periklanan pada Deputi Bidang Kreativitas Kemenekraf RI, Selliane Halia Ishak, bersama sejumlah mentor profesional di bidang periklanan dan pemasaran digital.
Para peserta yang merupakan pegiat usaha dan pelaku UMKM dari berbagai sektor di Kota Mojokerto tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka memperoleh materi strategi promosi kreatif, teknik periklanan digital, serta praktik branding agar mampu meningkatkan mutu produk sekaligus memperluas jangkauan pasar.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, melalui Kepala Disporapar Kota Mojokerto Ani Wijaya, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk kesinambungan kolaborasi antara Pemkot dan Kemenekraf sejak tahun 2023.
“Dengan menggandeng Kemenekraf, kami ingin pelaku ekonomi kreatif Mojokerto naik kelas. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan diri serta rasa bangga terhadap produk lokal,” ujar Ani.
Ani menambahkan, dari total 27.937 UMKM di Kota Mojokerto, mayoritas bergerak pada sektor kuliner, kriya, dan fesyen, yang kini menjadi andalan daerah.
Sementara itu, Direktur Periklanan Kemenekraf RI, Selliane Halia Ishak, mengapresiasi langkah Pemkot Mojokerto yang aktif memfasilitasi pelaku UMKM melalui kegiatan peningkatan kapasitas seperti ini.
“Kami ingin peningkatan ekonomi kreatif dimulai dari daerah. Kota Mojokerto luar biasa unggul di bidang kuliner, kriya, dan fesyen, dan kini berkembang menjadi enam subsektor. Kami berharap pelatihan ini bisa meningkatkan daya saing UMKM, terutama dalam pemasaran digital,” ujar Selliane.
Ia menegaskan, Kemenekraf membuka peluang kerja sama lebih luas dengan daerah-daerah yang berkomitmen mengembangkan potensi ekonomi kreatif.
“Kami memiliki 17 subsektor ekonomi kreatif yang berpotensi dikembangkan. Kota Mojokerto memiliki potensi besar untuk terus tumbuh menjadi salah satu kota kreatif di Jawa Timur,” tambahnya.
Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Deni Novianto, turut mengapresiasi langkah kolaboratif Pemkot dengan Kemenekraf tersebut. Menurutnya, pelatihan seperti ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Program ini sangat positif. Dengan pelatihan yang dihadiri langsung oleh Kemenekraf dan mentor profesional, pelaku UMKM Mojokerto mendapatkan ilmu yang aplikatif untuk meningkatkan kualitas dan penjualan produk. Kami di DPRD tentu mendukung kegiatan seperti ini agar terus berlanjut,” ungkap Deni.
Deni juga menambahkan bahwa peningkatan kapasitas SDM UMKM menjadi salah satu fokus Komisi II DPRD Kota Mojokerto, mengingat sektor ini berperan penting dalam menyerap tenaga kerja dan menggerakkan ekonomi lokal.
“Kami berharap pelatihan semacam ini tidak hanya berhenti di pelatihan, tetapi juga diikuti dengan pendampingan lanjutan agar hasilnya lebih terasa di masyarakat,” tegasnya. (Roe/adv)













