Maluku Utara

Forum Legislatif Limau Laha Menjadi Program Kelanjutan Segitiga Emas, Ini Yang Ingin Di Rencanakan

×

Forum Legislatif Limau Laha Menjadi Program Kelanjutan Segitiga Emas, Ini Yang Ingin Di Rencanakan

Sebarkan artikel ini
Forum Legislatif Limau Laha Menjadi Program Kelanjutan Segitiga Emas, Ini Yang Ingin Di Rencanakan

Forum Legislatif Limau Laha Menjadi Program Kelanjutan Segitiga Emas, Ini Yang Ingin Di Rencanakan

Lenterainspiratif.id | Ternate – Ternate – Forum Legislatif Limau Laha gelar kegiatan lanjutan dalam Program Segitiga Emas (Ternate, Tidore, Jailolo), bertempat Gamalama B Meeting Room Sahib Bela Ternate, Kelurahan Jati Kota Ternate Selatan. Minggu (20/6).

Hadir sebagai pembicara, Ketua DPRD Tidore Kepulauan Ahmad Ishak, Ketua DPRD Halmahera Barat Charies R. Gustan, Ketua DPRD Kota Ternate Muhajirin Bailussy, Om Pala Malanesia Dr. Muhtar A. Adam, dan di pandu langsung Direktur Sidego Hudan Irsyadi Jusuf serta di ikuti beberapa anggota DPRD lainya di tiga kabupaten/kota.

Om Pala Malanesia Dr. Muhtar A. Adam, saat di konfirmasi awak media, menyampaikan pada periode yang lalu pihaknya masih tergabung pada forum Malut Post, dan kembali di gagas bersama teman-teman yang namanya Segitiga Emas.

“Dari beberapa teman-teman di antaranya, Malik Ibrahim, Muhlis Hafel, Herman Usman, Faisal, Jalaludin dan teman-teman lainnya yang bersepakat bentuk forum Segitiga Emas,” ucapnya.

Menurutnya, bahwa Isu utama di bentuknya Forum Segitiga Emas adalah problem nya pada diskualitas Harga, kata Om Pala, ketergantungan Ternate terhadap konsumsi dari daerah-daerah penyangga, yang di rasakan di Maluku Utara yaitu suplayernya dari Manado, Pare-Pare dan Surabaya, bahkan pionnya seperti ayam, terong, rica dan tomat.

“Hal ini terlihat bahwa tanpa Manado, Surabaya dan Pare-Pare kita akan kesulitan, karena itu kita menjadi tidak mandiri pangan pada periode itu. Yang berikut orientasi menjadi tidak efesien oleh karena pemain pasar mengatur harga terlalu dominan, memang betul kita menghadapi undang-undang monopoli, tetapi negara tidak bisa kalah di dalam peraturan pasar,” ujarnya.

Lanjut Adam, hal itu tercermin dari Ternate sebagai kota termahal ketiga, karena pemerintah gagal mengelolah pasar yang efesien bagi publik dengan kondisi angka barang-barang tersebut, maka Maluku Utara angka kemiskinan selalu bergerak naik, walaupun pertumbuhan ekonomi kita naik, tetapi miskin kita juga naik, karena ketergantungan harga.

“Hal itu kita menghadap kepada pemerintah karena problem pemerintah itu berbasis urusan yakni kewenangan-kewenangan di lakukan secara persial, sementara interaksi sosial ekonomi tidak ada batas kewilayahan,” tandasnya.

“Oleh karena itu kita butuh konsolidasi apa yang kita inginkan minimal kita mengurangi juga biaya pengobatan keluar, yang rata-rata 70 milyar pertahun, seperti orang Ternate berobat di Manado, di makasar dan di Jakarta. Hal ini musti di selesaikan, dengan caranya mesti cari satu titik untuk membangun Rumah Sakit yang representatif untuk berkelas layanannya menjadi pusat rujukan bagi RSUD seluruh di kabupaten/kota,” terangnya.

Hal itu juga, Lebih lanjut di katakan Om Pala, bahwa juga butuh satu kawasanindustri rempah seperti pada produksi bahan baku cengkeh, bahan baku kelapa, dan bahan baku pala, yang di butuhkan berada di salah satu kawasan, dengan ketentuan beberapa daerah ini, untuk menentukan di mana kawasan dan titik yang tepat.

“Hal ini kenapa kita mengundang pihak DPRD, Karena ini menjadi suara-suara dan representasi rakyat, yang kita salurkan melalui DPRD, dan insya Allah tanggal 29 Juni 2021, ada kelanjutan pembahasannya, karena yang menjadi kegagalan kemarin disegitiga emas tersebut karena kita tidak merencanakan itu dalam dokumen perencanaan,” sebutnya

Samhungnya, “Kalau ini kebutulan saat ini mereka bahas RPJMD maka forum pada tanggal 29 nanti di Tidore itu, kami berharap memasukan pembahasan terkait dengan RPJMD di tiga kabupaten/kota, jadi ini kita jadikan forum Musrembang Limau Laha, untuk memastikan bahwa yang di pikirkan itu masuk di dalam 3 RPJMD,” jelasnya

Di ketahui, di katakan Om Pala, ini sudah masuk di kawasan khusus Sofifi, jadi sudah menjadi 4, diawalnya segitiga emas tetapi ini di mulai cara baru dengan nama Limau Laha yang artinya 4 Kawasan yakni, Ternate, Tidore, Jailolo, dan Sofifi. (Toks).