Lenterainspiratif.com | Mojokerto – Sebuah video yang menunjukkan mobil penuh dengan tumpukan uang pecahan Rp 100.000 beredar luas melalui groub WhatsApp, mobil tersebut ternyata diduga milik tim sukses salah satu Paslon Bupati-Wabup Kabupaten Mojokerto.
Ada dua video yang beredar, pada salah satu video yang berdurasi 58 detik nampak seorang pria tengah mencoret-coret sebuah mobil Daihatsu Xenia warna putih menggunakan pilox atau cat semprot. Pada bagian depan mobil bernopol S 1012 SC itu ditulis ‘Ikbar Menang’.
Ikbar merupakan akronim dari pasangan Ikfina Fahmawati-Muhammad Albarraa. Ketua Tim Pemenangan Ikbar, Santoso mengatakan pria dalam video tersebut salah satu tim sukses Ikbar.
Santoso menyebut, Pria tersebut adalah wakil sekretaris tim pemenangan Ikbar dari salahsatu partai yang mengusung pasangan Ikbar di Pilkada Mojokerto 2020.
“Memang (Mobil yang dicorat-coret) biasanya dipakai salah satu anggota Demokrat. Yang dicoret-coret itu lama, sejak pendaftaran (4 September 2020) sudah dicoret-coret. Saya tahu,” kata Santoso, Sabtu (3/10/2020).
Dalam video kedua yang berdurasi 32 detik menunjukkan bagian dalam mobil yang berisikan tumpukan uang pecahan Rp 100 ribu yang bercecer diseluruh bagian mobil, di kursi, dasbor, bahkan lantai mobil.
Namun saat dikonfirmasi terkait video itu, Santoso membenarkan bahwa mobil itu memang milik salah satu timses ikbar yang setiap hari dipakai, tetapi ia belum tahu siapa yang menaruh uang disitu, siapa yang mengambil video, dan apa motifnya.
“Tiba-tiba ada video seperti itu di luar konteks kami kampanye. Tanpa sepengetahuan tim pemenangan. Maksudnya apa, poinnya yang ingin disampaikan apa juga belum paham. Karena tidak ada narasinya juga di video itu,” terangnya.
Santoso berencana mengklarifikasi orang tersebut hari ini, Minggu (4/10/2020). “Pasti akan kami tanya. Mungkin akan kami rapatkan motifnya apa, biar kami sepaham. Supaya bisa klarifikasi secara menyeluruh kepada semua pihak,” tegasnya.
Berbagai spekulasi pun muncul karena video yang tersebar itu, salah satunya terkait praktik politik uang (money politics). Namun, Santoso menampik spekulasi tersebut.
“Tidak ada. Itu di luar koordinasi dengan kami. Mungkin anak-anak iseng saja. Duit apa mas? Kami kan tidak begitu, tak ada politik uang,” tandasnya. (her)