Jawa TimurPolitik

Evaluasi Penilaian IGA 2022, Pemkot Mojokerto Kian Genjot Inovasi

×

Evaluasi Penilaian IGA 2022, Pemkot Mojokerto Kian Genjot Inovasi

Sebarkan artikel ini
#image_title

Kepala Bappedalitbang Kota Mojokerto Kota Mojokerto, Agung MS saat membuka Evaluasi Penilaian IGA Tahun 2022 dan Sosialisasi Lomba Mojo Indah Tahun 2023, di Aula Kantor Bappedalitbang Kota Mojokerto, Kamis (9/2/2023).

LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Pemkot Mojokerto mulai ancang-ancang dalam penilaian Innovative Government Award (IGA) tahun 2023. Saat ini, Bappedalitbang tengah melakukan evaluasi penilaian IGA tahun sebelumnya yang sukses menyabet peringkat pertama sebagai Kota terinovatif.

 

Acara evaluasi Penilaian IGA Tahun 2022 dan Sosialisasi Lomba Mojo Indah Tahun 2023, di Aula Kantor Bappedalitbang Kota Mojokerto pada, Kamis (9/2/2023). Kegiatan kali ini diikuti perwakilan Badan, Dinas, Inspektur, Setwan, Bagian, RSUD, Kecamatan dan UPT di lingkungan Pemkot Mojokerto.

Kepala Bappedalitbang Kota Mojokerto, Agung MS mengatakan, di tahun 2022 Kota Mojokerto menerima penghargaan sebagai Kota Terinovatif dengan perolehan skor sebesar 77.73. penilaian ini berdasarkan Surat Keputusan Mendagri Nomor 400.10.11.6301.A tahun 2022 tentang Indeks Inovasi Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota tahun 2022.

“Bappeda Litbang bermaksud untuk melaksanakan kegiatan Evaluasi Penilaian IGA 2022 sebagai bahan persiapan untuk penilaian IGA Tahun 2023,” ujarnya.

Dalam penilaian Indeks Inovasi Daerah tahun 2022, lanjut Agung menjelaskan, Pemkot telah melaporkan sebanyak 53 inovasi digital dan non digital ke Kemendagri.
“Penerapan inovasi itu dari 107 inovasi yang terdaftar dalam Perwali 90 tahun 2021,” jelasnya.

Masih kata Agung, inovasi penerapan yang terdaftar pada bank inovasi sebanyak 40 inovasi.

Agung melanjutkan, Pada bulan Maret ini, Bappeda Litbang akan menyelenggarakan Lomba Mojo Indah (Mojokerto Inovasi Daerah} sebagai sarana pembinaan terhadap inovasi daerah dan evaluasi awal untuk IID 2023. Dengan event ini, diharapkan dapat meningkatkan minat perangkat daerah dan masyarakat dalam melakukan kegiatan penelitian, pengembangan dan penerapan teknologi yang menghasilkan sebuah inovasi kreatif.

“Tentunya yang bisa berdampak positif bagi peningkatan kualitas layanan pada masyarakat, pertumbuhan ekonomi dan kemajuan dalam sektor non ekonomi,” pungkasnya. (Roe/adv)

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *