LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (DPUPR) segera melakukan perbaikan jalan rusak di Dusun Doleh, Desa Mojopilang, Kecamatan Kemlagi. Jalan alternatif antar kabupaten itu longsor hingga tersisa sekitar satu meter.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto Rinaldi Rizal Sabirin mengatakan jika perbaikan jalan longsor di Desa Mojopilang bakal dikerjakan di bulan Agustus.
“Segera diperbaiki, bulan Agustus akan kita kerjakan,” ucapnya, Senin (31/7/2023).
DPUPR mengalokasikan sekitar Rp 2,1 miliar untuk memperbaiki jalan yang menghubungkan Desa Beratkulon ke Kemlagi itu. Renaldi menargetkan perbaikan itu rampung dalam 150 hari pengerjaan.
“Targetnya 150 hari pengerjaan,” tukasnya.
Sementara itu, Kabid Pemeliharaan Jembatan dan Jalan DPUPR Kabupaten Mojokerto Henri Surya mengaku jika perbaikan jalan longsor di Desa Mojopilang Mojokerto mulai dikerjakan.
“Sudah mulai ada kegiatan di situ (jalan longsor Mojopilang), saat ini masih cetak pancang,” ucapnya.
Henry menyebut, perbaikan jalan longsor Desa Mojopilang ini sudah melalui proses lelang. Proyek ini akan dikerjakan CV Berlian dari Sidoarjo dengan nilai kontrak Rp 2,1 miliar.
“Kontraknya sebesar Rp 2,1 miliar,” tukasnya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Jalan alternatif yang menghubungkan antara Kabupaten Mojokerto dan Lamongan rusak parah. Jalan yang berada di Dusun Doleh, Desa Mojopilang, Kemlagi ini longsor hingga tersisa 1 meter saja.
Pantauan LenteraInspiratif.id pada Kamis (27/4/2023), terlihat ada dua titik lokasi yang longsor. Di lokasi pertama, berada di depan kantor balai desa Mojopilang. Di sini, kondisi jalan yang bisa dilalui sekitar 3 meter.
Sementara di titik ke-dua, kondisi jalan terlihat cukup parah. Bahkan, jalan yang bisa dilalui tersisa 1 meter saja. Jalur tersebut kini tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Sementara roda dua, harus bergantian untuk melalui jalan tersebut.
Menurut keterangan warga setempat Farhan (34) mengatakan, jalan longsor tersebut rusak sebelum bulan ramadhan. Ia menduga hal itu disebabkan meluapnya sungai yang berada di timur jalan.
“Soalnya tanah di sini gerak, ditambah waktu itu hujan deras dan banjir,” ucapnya, Kamis (27/4/2024).
Ia menjelaskan, longsornya jalan tersebut berlangsung secara bertahap. Hingga puncaknya saat tergerus air sungai yang meluap.
“Jadi tidak langsung, untungnya ada barongan (tanaman bambu) yang menahan. Kalau tidak ya bisa longsor semua,” tuturnya.
Farhan menambahkan, saat momen mudik lebaran ini jalur tersebut sempat mengalami kemacetan. Selain karena jalan tersebut jalur alternatif, warga setempat juga banyak yang keluar untuk bersilaturahmi.
“Macet beberapa saat, soalnya banyak warga setempat keluar silaturahmi,” pungkasnya. (Diy)