Jombang, Lenterainspiratif.id – Upaya penguatan ketahanan pangan terus dilakukan di tingkat desa. Salah satunya terlihat di Dusun Kedungsambi, Desa / Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, di mana kelompok tani setempat menggelar kegiatan sosialisasi yang dihadiri berbagai pihak, Rabu (23/7/2025).
Acara tersebut membahas sejumlah program strategis, mulai dari Optimalisasi Lahan (OPLAH) Tahun 2025, Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) untuk distribusi pupuk subsidi, hingga pengenalan program MT3 Blok 17-18 dari PT MAXXI Tani yang menargetkan pengelolaan lahan seluas 24 hektar untuk penanaman jagung.
Kegiatan ini dihadiri oleh Anggota DPRD Kabupaten Jombang dari Fraksi PDI Perjuangan, H. Na’im, Kepala Desa Kesamben Sungkowo Kartika Chandra, Kepala Dusun Kedungsambi Winda Putri Effendi, Penyuluh Pertanian Lapangan Mahfud Rosyidi, dan perwakilan PT MAXXI Tani, Irwanto. Turut hadir pula Bhabinkamtibmas Desa Kesamben, Bripka Yusuf Efendi, dan Babinsa Serka Endra Susanto. Sekitar 45 petani dari Kelompok Tani Dusun Kedungsambi juga mengikuti kegiatan ini dengan antusias.
Dalam forum tersebut, semua pihak sepakat mendorong agar program ketahanan pangan dijalankan secara berkesinambungan, khususnya melalui budidaya tanaman jagung. Dukungan dari sektor swasta seperti PT MAXXI Tani dinilai menjadi nilai tambah dalam mendampingi petani mulai dari proses tanam hingga pasca-panen.
Bripka Yusuf Efendi menyampaikan bahwa sinergi antara petani, pemerintah desa, dan mitra usaha menjadi kunci dalam menjaga stabilitas pangan di tengah tantangan yang kian kompleks.
“Kami dari Kepolisian mendukung penuh kegiatan positif seperti ini. Kolaborasi antara petani, pemerintah, dan sektor swasta seperti PT MAXXI Tani menjadi pondasi penting dalam menjaga stabilitas pangan di daerah,” ujar Bripka Yusuf.
Perwakilan PT MAXXI Tani juga menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung petani melalui penyediaan benih unggul, pelatihan teknis, dan pendampingan lapangan.
Acara berlangsung tertib dan kondusif. Para petani pun mengaku siap berkomitmen mendukung penuh program pemerintah untuk meningkatkan produksi jagung di kawasan mereka. Kehadiran para pemangku kepentingan dalam kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa ketahanan pangan memang harus dimulai dari desa.