Lenterainspiratif.com Ternate – Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Maluku Utara, terus mengembangkan tenaga kerja dan pembangunan infrastruktur Balai Latihan Kerja (BLK).
Ir. Ridwan G.P Hasan, Sebagai Kepala Disnakertrans Provinsi Maluku Utara, saat di temui awak media pada Rabu (18/03/2020), menggambarkan sesuatu yang menjawab apa yang selama ini pak Gubernur kita, dalam janji-janji kampanyenya selama periode pertama sampai periode kedua, menurut dia, ujung-ujungnya itu menuntaskan kemiskinan, membuka lapangan pekerjaan dan di berdayakan rakyat lokal.
“Jadi program-program yang kita laksanakan ini untuk menjawab semua itu, artinya bahwa selama ini yang terjadi di maluku utara, itu penduduk lokal yang mau ingin masuk kerja di suatu perusahan atau di mana saja itu sering kali terkendala menyangkut masalah keahlian sertifikasi, jadi itu paling penting,” ucapnya.
Menurutnya jikalau mereka tidak punya sertifikasi berarti job kerja nya paling bawah. Dikatakan, apakah job yang paling bawah itu memberikan manfaat terhadap kesejahteraan mereka lewat gaji atau apapun, menurutnya itu jelas-jelas sangat tidak mendukung, karena mereka yang masuk job yang paling bawah berarti gaji nya kecil, jadi bagaimana mengangkat supaya mereka memiliki kesetaraan itu naik dan gajinya besar, berarti kita mengangkat ke ahlinya.
Lanjutnya, Karena sebuah perusahaan itu fokusnya bagaimana profit keuntungannya perusahan di tentukan oleh kualitas atau pekerjaan itu sendiri. “Ini lah yang kita jawab dari janji-janjinya Gubernur Malut, untuk menuntaskan kemiskinan, mensejahterakan rakyat maluku utara,” ungkapnya.
Untuk menjawab itu, sambung Ridwan, bukan cuman dari metode atau kegiatan, tetapi ada rencana dari pada pemerintah pusat untuk membangun BLK pengembangan, dari BLK Kota Ternate yang di kembangkan ke sofifi.
“BLK di ternate hanya menyediakan fasilitas-fasilitas atau kejuruan yang belum ke sektor tambang, tapi sekarang di maluku utara rata-rata perusahan tambang, perikanan dan pertanian, nah kita jawab ini bagaimana, sementara sektor andalan kita ini kan tambang dan perikanan, ini yang belum terlihat nilai-nilai nya,” ujarnya.
Jadi upaya itu, kata Ridwan, “saya sebagai kepala dinas Nakertrans provinsi malut, dari beberapa hari yang lalu, mengupayakan untuk menjawab tantangan ini, dengan menyediakan tempat yang lebih memungkinkan untuk kita didik dari masyarakat lokal untuk bisa dapatkan sertifikat yang layak,”.
Untuk mendapatkan sertifikat yang layak, kata Ridwan kembali, infrastruktur dari pada fasilitas-fasilitas BLK di ternate tidak menjawab tantangan itu. Jadi kita jawab dengan membangun BLK pengembangan di sofifi yang nanti mengakomodir kebutuhan tenaga kerja di dunia pertambangan, perikanan dan pertanian.
Untuk surat persetujuan, pihaknya menyampaikan ini kaitan dengan pengembangan BLK di sofifi, sudah ada dan di tanda tangani oleh kementerian, melalui direktur Binalatas, jadi tinggal tahap selanjutnya kita meminta persetujuan dari Pimpinan DPRD Provinsi Malut, yang itu di jadikan dasar untuk mempercepat proses pembangunan ini.
Ridwan menyampaikan, di saat pembangunan harus ada MoU antara pihak gubernur dan pihak Kementerian, dan proses itu sudah masuk dalam tahap penyelesaian akhir.
“Saya kira dalam upaya-upaya Gubernur, Hi. Abd Gani Kasuba, sebelum masa periodenya berakhir, harus ada sesuatu yang menjawab apa yang Pak Gubernur lakukan,” terangnya. (Toks).