
Mojokerto – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea dan Cukai (Kanwil DJBC), Getol membuat inovasi demi menarik investor di wilayah Mojokerto.
Salah satunya, mengelar sarasehan informasi penanaman modal pelaku usaha dan masyarakat. Puluhan pelaku usaha, pelaku industri dan masyarakat antusias mengikuti acara yang dihadiri Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari.
Walikota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan penanaman modal sangat penting untuk kemajuan sebuah daerah.”Penanaman modal berperan penting bagi kemajuan daerah dan ekonomi masyarakat,” katanya.
Selain itu, Walikota mojokerto yang biasa di sapa Neng Ita menjelaskan kegiatan yang ditujukan untuk memberi infomasi sekaligus koordinasi terkait pembangunan dan perkembangan potensi Kota Mojokerto menyongsong kota pariwisata 2020 sesuai dengan RPJMD. “Karena laju pertumbuhan ekonomi yang baik akan memberikan dampak yang baik pula terhadap tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat di Kota Mojokerto,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Neng Ita, demi meningkatkan pembangunan ekonomi yang merata khususnya di Kota Mojokerto pemerintah daerah berusaha membangun infrastruktur serta menyediakan fasilitas yang mampu meningkatkan produksi, pengembangan jasa, perdagangan dan pemasaran dalam menambah investasi yang bertujuan untuk kesejahteraan sekaligus pendapatan masyarakat Kota Mojokerto.”Pemerintah menyediakan akses, investasi masuk yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala DPMPTSP, Moch Imron mengatakan Kota Mojokerto mulai jadi jujugan investor kelas kakap untuk membuk usahanya. Tak main-main, dari data menyebut pada tahun 2019 per bulan September, lompatan nilai penanaman modal di kota yang memiliki tiga kecamatan itu mencapai 452 persen. Jika target awal nilai investasi hanya Rp 300.707.538.487, per bulan September ini naik 452 persen menjadi 1.578.957.912.672. Nilai tersebut belum terhitung dengan masuknya dua investor kakap yang coba mengembangkan jaringannya di kota “Onde-onde” yakni McDonald’s dan Informa Furnishing yang dalam waktu dekat akan berdiri.
Sebelumnya, Kepala DPM-PTSP Kota Mojokerto Moch. Ali Imron mengklaim penyederhanaan sistem perijinan dan kondusifnya keamanan menjadi biang kepercayaan pengusaha untuk mengembangkan sayapnya di daerah ini. “Berdasar sumber data Online Single System (OSS) nilai investasi di Kota Mojokerto tahun ini memang jauh meningkat yakni mencapai 452 persen. Membaiknya perekonomian di kota ini salah satunya adalah karena adanya reformasi perijinan yang mempermudah pengurusan ijin, termasuk kondisi keamanan Kota Mojokerto yang cenderung kondusif, serta upah yang tak terlalu tinggi” tutupnya. (roe)