LenteraInspiratif.id | Pasuruan — Wacana kepindahan PT JAI (Jatim Autocomp Indonesia) membuat warga Gempol, Pasuruan waswas. Sebab, tak sedikit Pemerintah Daerah berminat dan siap menyambut berdirinya perusahaan tersebut ke wilayahnya.
Sementara itu ketika dimintai komentarnya terkait akan adanya perusahaan besar yang wacananya akan pindah ke Kota Mojokerto, Anggota Komisi II Moeljadi mengaku senang dan akan menerima dengan tangan terbuka.
“Ini kabar baik jika PT. JAI akan pindah ke Kota Mojokerto, lampu hijau dan akan kita sambut hangat investasi mereka di Kota Mojokerto,” katanya.
Menurutnya Kota Mojokerto dengan senang hati menerima PT. JAI jika pindah ke Kota Mojokerto. Izin akan dipermudah lantaran dapat di pastikan adanya PT JAI menyedot angka tenaga kerja.
“Iklim industri di Kota Mojokerto stabil dan tenang. Kita sangat senang ada kabar itu,” pungkasnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Komisi II, Agus Wahjudi sebagai wakil rakyat mendengar ada wacana PT. JAI pindah ke Kota Mojokerto merupakan kabar baik bagi warga Kota Mojokerto.
“Ini seakan menjadi rejeki bagi warga Kota Mojokerto jika wacana PT. JAI akan pindak kesini menjadi kenyataan,” katanya.
Jika benar pindah, warga dan karyawan akan menjadi pihak yang paling dirugikan. Seperti diungkapkan salah satu karyawan PT. JAI asal Desa Gempol ini mengatakan jika perusahaan pindah ia dan ratusan karyawan lain menjadi pihak paling terdampak.
“Wacana perusahaan akan pindah semakin kencang. Jika benar, warga dan karyawan yang asal Gempol paling merugi,” katanya, Rabu (8/3/2023).
Ia menambahkan selama ini perusahaan telah menjadi mata pencarian utama keluarganya. Ketika mendengar kabar wacana PT. JAI akan pindah ke lokasi lain, ia mengaku sedih dan waswas.
“Akhir-akhir ini wacana pabrik akan pindah menjadi bahasan teman-teman lainnya. Mereka juga mengaku takut jika benar akan pindah. Apalagi banyak daerah yang bersedia menerima,” tukasnya.
Hal senada dikatakan salah satu warga Desa Gempol yang selama ini mengantungkan mata pencarian adanya PT. JAI. Warga mengaku menjadi pihak paling terdampak jika wacana PT. JAI akan pindah lokasi.
“Warga selama ini telah mendapatkan banyak manfaat dari keberadaan PT. JAI baik langsung maupun tidak langsung. Seperti keberadaan perusahaan bisa menghidupkan perekonomian warga, penyerapan tenaga kerja dari warga setempat,” tuturnya.
Ia mengakui jika wacana beredar di masyarakat jika PT. JAI akan pindah lokasi lantaran terganggunya aktivitas kegiatan industri akibat tuntutan dari oknum yang mengatasnamakan warga desa beredar luas.
Padahal, selama ini warga desa merasa adem ayem, bahkan terbantu secara ekonomi akan PT. JAI. Sehingga jika PT. JAI akan pindah, warga mengaku akan rugi dan secara ekonomi akan terganggu akibat ulah segelintir orang.
“Kalau PT. JAI pindah jelas akan berimbas pada usaha warga yang sudah menjadi pemasukan. Warga banyak membuka usaha seperti kelola lahan parkir, limbah non B3 yang selama ini diberikan untuk warga,” katanya.
“Kalau semua usaha itu tutup karena ulah segelintir oknum lantas siapa yang bertanggungjawab,” tegasnya.
Hal senada dikatakan warga lainnya, ia mengaku resah mendengar PT. JAI akan pindah lokasi.
“Perusahaan sudah banyak berpartisipasi dalam kegiatan sosial untuk warga. Seperti pada hari-hari besar nasional dan keagamaan misalnya santunan anak yatim, hewan qurban,” pungkasnya. (Diy)