Lenterainspiratif.id | Halbar – Forum Mahasiswa Loloda Selatan (Formalsel) menyatakan sikap keluar dari Sentral Mahasiswa Halmahera Barat (Semahabar) Maluku Utara (Malut) lantaran merasa kecewa dengan kebijakan dalam agenda-agenda organisasi yang tidak perlu di komunikasi untuk melibatkan diri.
Kekecewaan Formalsel ini di dasari dengan kesepakatan dari dua kecamatan sekaligus di dalam Formarsel yakni, Kecamatan Loloda Tengah dan Kecamatan Loloda, hingga secara sikap resmi keluar dari Semahabar Malut.
Sekertaris Formalsel, Oskar Budo, saat di konfirmasi, Minggu (25/06/2023), mengatakan bahwa sejak didirikannya Semahabar, tidak ada keterlibatan Mahasiswa Loloda khususnya Loloda Tengah dan Kecamatan Loloda secara umum. Pasca didirikannya Organisasi Semahalbar, tidak ada kontribusi yang signifikan untuk menumbuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan dinilai tidak memiliki nilai positif bagi Masyarakat serta daerah Loloda.
Kata Oskar, di saat Loloda diperhadapkan dengan problem daerah, tidak ada satupun keterlibatan dari Semahabar untuk mempresuer bersama Mahasiswa Loloda khususnya di Halbar. Dengan begitu dilihat dari progres Organisasi Semahabar diduga tidak pernah melakukan pengawalan ketat terkait kebijakan Pemerintahan Daerah Kabupaten Halmahera Barat.
“Kami dari Formalsel dapat berasumsi bahwa Semahabar tidak lagi menganggap Mahasiswa Loloda Halbar. Dan menganggap bahwa Mahasiswa Loloda di Halbar hanya dijadikan sebagai alat. Buktinya, saat pembentukan panitia Musyawarah Semahabar yang ke IV, tidak ada informasi secara resmi kepada kawan-kawan Mahasiswa Loloda, kemudian saat dijalankan musyawarah, tidak diberi sepucuk surat undangan kepada kawan-kawan Mahasiswa Loloda,” jelasnya.
Belum lagi Oskar bilang, sesuai dengan informasinya yang di himpun, bahwa dibuat lah pleno percepatan pembahasan kriteria bakal calon yang didalamnya tidak luput dari skema menjatuhkan Mahasiswa Loloda Halbar. Dan
diduga kuat, ini menjadi hasil musyawarah yang tidak terlepas dari intervensi orang-orang yang berkepentingan untuk menjemput momentum 2024, baik DPRD Dapil I maupun DPRD Dapil II dan III Ibu Loloda.
“Maka dengan berdasarkan hasil pertimbangan dan analisis diatas serta lebih memperkokoh persatuan maka sudah seharusnya Mahasiswa Loloda Halbar mengambil langka strategis dalam hal membuat pernyataan sikap keluar dari Semahabar,” sesalnya. (TT).