Daerah

Deputi Bank Indonesia Resmikan Miniatur Masjid Sultan Ternate

×

Deputi Bank Indonesia Resmikan Miniatur Masjid Sultan Ternate

Sebarkan artikel ini

TERNATE – Peresmian Miniatur Masjid Sultan Ternate oleh Deputi senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, sekaligus pemotongan tali pita, Jumat (13/9/2019).

Peresmian ini berlangsung di Kelurahan Gambesi, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, bertempat di Kampung Melanesia. Adapun, dalam penunjukan tersebut dihadiri oleh Deputi senior Bank Indonesia, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cabang Maluku Utara, Pengurus Kampung Melanesia, tokoh Kesultanan Ternate, Ketua Ansor Kota Ternate, Ketua Cabang PMII Ternate, serta sejumlah masyarakat dan pemuda yang berkesempatan hadir.

Deputi Senior Bank Indonesia Destry Damayanti dalam sambutannya mengatakan pertama-tama saya ucapkan banyak terima kasih kepada Dr. Muktar Adam sebagai pengurus Kampung Melanesia ini.

“Maluku Utara dari sisi demokrasi sudah sangat baik, punya kerukunan juga baik, Indonesia itu negara yang kaya, kaya akan budayanya, kemudian juga dengan suku, agama yang bermacam-macam, “ujarnya.

Satu hal yang menarik untuk Maluku Utara ada masyarakatnya, yang memiliki jiwa kemanusiaan yang begitu tinggi, sehingga sudara-sudara kita (orang Papua juga ada disini), Inilah menunjukan bahwa Indonesia kuat dengan nilai toleransi, keberagaman dan kemajemukan, itulah Indonesia.

Walaupun kita berbeda Agama, berbeda suku, kita adalah Indonesia. Olehnya itu, marilah kita tunjukan pada dunia bahwa Indonesia bisa menjadi negera nomor 1 di Asia dengan memiliki kekayaan SDA dan SDM yang matang, “Ungkap Destry dengan semangat.

Secara pribadi, saya bangga dengan gagasan Pak Muktar Adam. Yang bisa membangunkan kampung melanesia di Kota Ternate, ini seharus menjadi kebanggaan kita, bahwa orang Maluku Utara kaya dengan nilai sosial, budaya, agama serta memiliki jiwa kemanusiaan yang baik.

Selain Kota Ternate, Halmahera juga, salah satu pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Untuk itu, dari Bank Indonesia sendiri, memang kami juga mulai fokuskan dalam pengembangan potensi-potensi yang ada di daerah.

Saat ini BI memiliki 4 sektor menjadi unggulan kami diantaranya manyfaktur, parawisata, digital ekonomi, dan yang terakhir adalah sektor keuangan.

“Dengan adanya masjid mini ini, kita bisa meningkatkan hubungan dan kerjasama yang lebih baik kedepan, “terangnya.

Sementara itu, Muktar Adam menjelaskan bahwa Masjid Sultan ini adalah representasi dari kebudayaan, bahwa Bank Indonesia mensuporting dalam rangka pengembangan parawisata.

“Miniatur Masjid Kesultanan ini tidak sekedar menjadi objek wisata, tapi untuk tempat beribadah,” terangnya

Lanjut, Muktar bahwa masjid miniatur ini lebih mengutamakan bagaimana untuk membangun keberagaman. Nilai-nilai keberagamaan itu sehingga kita bisa membangun masjid sultan disini.

“Masjid ini bagian dari pada partisipasi Bank Indonesia yang sudah ikhlas membangun dan memberikan bantuan untuk pembangunan masjid ini, “cletuknya.

Kedepannya kami juga akan membangun rumah Papua Barat, itu kami jadikan sebagai risour (tempat menginap), jdi sekarang baru dibangun Mapalau dan juga dijadikan tempat restoran dan penginapan”, kata muktar dengan semangat.

Kampung Melanesia itu menjadi perekat kebadayaan. Dan kita tidak pernah meminta untuk dilahirkan sebagai hitam, putih. Dan kita tidak meminta untuk berbeda agama, berbeda etnis. Tapi, mestinya kita mensyukuri atas perbedaan itu. Kampung Melanesia ini merajuk atas perbedaan itu, jadi nilai dasarnya membangun persaudaraan, dan hakikat kemanusiaan adalah kebedaan, maka nilai kemanusia mestinya toleransi.

“Jadi Kampung Melanesia ingin menjembatani atas kebedaan itu, dalam skema toleransi tersebut, “tandasnya. (atir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *