BudayaDaerah

Demi Masa Depan Pulau Dodola

×

Demi Masa Depan Pulau Dodola

Sebarkan artikel ini

Morotai-LenteraInspiratif.com
Kabupaten Pulau Morotai mempunya objek wisata bahari/pantai yang sangat indah dan menawan. Namun semua itu bisa sirna bila tidak dirawat atau dibiarkan dihantam abrasi.
Salah satunya pulau Dodola, yang terletak di depan kota Daruba, keindahan pantainya terancam karena dari tahun ketahun garis pantainya tergerus arus air laut dan gelombang. Padahal Pulau Dodola saat ini menjadi sumber PAD bagi Pemkab Pulau Morotai  khususnya di sektor pariwisata.
Namun dari hasil pemantauan kami sangat disayangkan karena soal lingkungan garis pantai pulau Dodola belum mendapat perhatian sama sekali dari pemkab Pulau Morotai terutama dinas terkait baik Dinas Pariwisata maupun Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pulau Morotai. Padahal garis pantai pulau dodola dari tahun ke tahun mengalami abrasi yang cukup besar.
“Daratan pulau dodola dari tahun ke tahun semakin mengecil karena di kikis air laut, buktinya ada 5 bangunan gazebo yang kami bangun, proyek dari dinas pariwisata pemda halut pada tahun 2008 semuanya sudah roboh saat ini,  karena di kikis air dan ombak laut saat pasang naik,” jelas usman, kontraktor yang pernah menangani proyek gazebo di pulau Dodola.
Tambahnya “Padahal kami bangun saat itu jarak gazebo dari garis pantai kurang lebih 11 meter”
Abrasi atau proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak, terus terjadi kok Pemda dan dinas terkait diam?  Tanya usman.
Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut.
Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Pulau Morotai, Mahfud Tuasikal, saat dikonfirmasi diruang kerjanya, senin 16/7/2018 jam: 09:15:WIT, menyampaikan ada dua penyebab terjadinya abrasi pantai pulau wisata Dodola.
“Hipotesa kami ada dua penyebab terjadinya abrasi di pulau dodola, pertama soal pembangunan jembatan tembatan perahu dan kedua soal perubahan iklim.” Jelasnya
Lanjutnya, untuk ke depan pembangunan yang dibangun di pulau Dodola baik pelabuhan maupun yang lain harus yang ramah lingkungan.
“Kami akan mengusulkan ke Bupati agar tahun berikut melibatkan ahli lingkungan hidup melakukan penelitian agar kita tau penyebab abrasi, karena bukan hanya pulau Dodola,  tapi pulau lain juga seperti pulau Tabailenge di bere bere kecamatan Morotai Utara juga mengalami abrasi. Sehingga kita tau cara mengatasinya.”ungkapnya
Bagi pemerhati lingkungan hidup, juga dosen lingkungan hidup di UNIPAS Morotai, Irfan Hi Abdurrahman, menjelaskan Perubahan iklim, itu ada dampaknya tapi biasanya tak secepat yang terlihat. Kita studi historis boleh. Soalnya kita juga tdak bisa memetahkan bahwa itu dampak perubahan iklim, karena Pemda sebelumnya tidak ada studi laju kecepatan intrusi air laut yang menyebabkan  terjdinya kerusakan itu.
“Sehingga besaran kemungkinan dugaan ada faktor manusia yang dominan. Boleh jadi karena ada reklamasi yang dilakukan pemda saat ini, kita harus buat penelitian.  Soal jembatan itu hanya soal pengalang arus air dari ara pulau galo galo ke selatan jembatan, ini dugaan saya kecil konstribusinya.” Cetusnya
Sementara Bupati Pulau Morotai, Benny Laos. Saat di konfirmasi via whatsApp Menjelaskan terjadinya abrasi di pulau dodola disebabkan karena pembangunan Dermaga di pulau tersebut.
“Sehingga rencana tahun depan dermaga beton di bongkar dan diganti dengan dermaga apung oleh kementrian perhubungan dan dalam master design dodola kedepan semua bangunan sekitar pantai akan di bongakar, dari bibir pantai 50 sampai dengan 75 meter baru ada sarana prasarna.” Ujar Bupati.
Kadis Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai saat konfirmasi via telpon seluler terkait abrasi di Pulau Dodola tersebut, blum memberikan penjelasan. Ia beralasan tidak berada di Kantor, dan berjanji akan memberikan penjelasan pada besok siang, Selasa 17/7/2018 ” tutupnya. man

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner BlogPartner Backlink.co.id