BudayaJawa Timur

Dapat Petunjuk Ghaib, Pemerhati Sejarah Sidoarjo Temukan Peninggalan Kerajaan Jenggolo

×

Dapat Petunjuk Ghaib, Pemerhati Sejarah Sidoarjo Temukan Peninggalan Kerajaan Jenggolo

Sebarkan artikel ini
Dapat Petunjuk Ghaib, Pemerhati Sejarah Sidoarjo Temukan Peninggalan Kerajaan Jenggolo
Penemuan benda bersejarah di sidoarjo

Dapat Petunjuk Ghaib, Pemerhati Sejarah Sidoarjo Temukan Peninggalan Kerajaan Jenggolo
Penemuan benda bersejarah di sidoarjo

Sidoarjo | Lenterainspiratif.id  – Seorang Pemerhati Cagar Budaya di Sidoarjo, bernama Lukman Hakim (43) mendapat petunjuk ghaib terkait peninggalan peninggalan sejarah di Desa Semambung Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, saat sedang menjalani olah spiritual.

Petunjuk itu kemudian membuat Lukman mendatangi lokasi yang dimaksud. “Kemudian saya cari informasi kepada warga dan ternyata memang warga sekitar kerap mendapati batu bata berserakan di area persawahan ini,” kata Lukman, Minggu (15/8/2021).

Kendati demikian, Lukman sempat ragu saat hendak melakukan penggalian. Keraguan itu kemudian terpatahkan saat ia melihat sejumlah batu bata yang berserakan, Lukman semakin yakin bahwa batu bata tersebut merupakan peninggalan kerajaan yang ia duga peninggalan dari kerajaan masa Jenggolo.

Proses penggalian akhirnya dimulai pada Rabu (11/8) dengan bantuan Banser wilayah setempat. Setelah cukup lama menggali, tumpukan batu bata menyerupai bangunan pagar pun mulai terlihat.

“Memang kalau dilihat strukturnya sepertinya ini berasal dari Kerajaan Jenggala atau paling tidak juga bisa Kahuripan. Tapi biarlah nanti pihak terkait yang meneliti,” jelas Lukman.

Sejauh ini, penggalian sudah mencapai panjang 15 meter dengan hanya kedalaman sekitar 15 hingga 20 cm. Tumpukan batu bata itu memiliki lebar 20 dengan panjang 40 cm. Sedangkan ketebalannya sekitar 10 cm.

Peninggalan kuno lain, lanjut Lukman, juga ditemukan disekitar situs tersebut, mulai dari Lingga, hingga pecahan gerabah. Lukman menuturkan, bahwa pihaknya butuh waktu untuk memecahkan kisah dibalik penemuan situs purbakala tersebut.

“Karena saya duga ini seperti pagar yang mengelilingi area peribadatan masa lalu. Karena kalau dilihat ini kan strukturnya juga menyiku,” tandas Lukman. ( fi )