LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Tim Pemadam Kebakaran Gajah Mada (Damkar Gama) ikut terlibat dalam memadamkan api di TPA Randegan. Tempat pembuangan akhir yang berlokasi di Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari ini, terbakar sejak Jumat (8/9/2023).
Ketua regu Damkar Gama Muhammad Sulton mengatakan, pihaknya mengerahkan 9 personil untuk berjibaku menjinakan api. Timnya ini telah berkerja selama 7 hari, mulai Sabtu (9/9/2023) hingga sekarang, Jumat (15/9/2023).
“Kita menerjunkan 9 personil yang bekerja sejak Sabtu kemarin,” ucapnya, Jumat (15/9/2023).
Ia menambahkan, Tim Damkar Gama menegasakan akan berada di garis depan hingga asap kebakaran hilang dari langit TPA Randegan. Hal itu dilakukan murni panggilan rasa kemanusiaan para petugas.
“Kami siap memdamkan kebakaran di TPA Randegan hingga tidak ada lagi asap yang keluar,” tukasnya.
Totalitas yang dilakukan Damkar Gama menuai respon positif dari berbagai pihak. Salah satunya, Ketua Komisi II DPRD Kota Mojokerto Agus Wahjudi Utomo yang mengapresiasi tindak cepat dari Damkar Gama.
“Aksi cepat dan tanggap ini perlu diapresiasi. Karena totalitas yang dilakukan Damkar Gama, proses pemadaman di TPA Randegan bisa lebih cepat,” tuturnya.
Sebelumnya, Sekretaris daerah (Sekda) Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo mengaku jika kebakaran di tempat penampungan akhir (TPA) Randegan, Kelurahan Kedundung, Kota Mojokerto berangsur mulai padam.
“Sudah mulai berkurang (titik api) namun belum seluruhnya, ini akan kita lakukan pembasahan terus,” ucap Gaguk, Rabu (13/9/2023).
Gaguk menjelaskan dalam proses pembasahan, Pemkot Mojokerto menggunakan dua strategi yang berjalan efektif. Untuk kebakaran di permukaan tumpukan sampah, pembahasan dilakukan dari atas. Sementara titik api di dalam gunungan sampah, dilakukan pemasangan pipa untuk menyuntikkan air di tengah tumpukan sampah.
“Sehingga api yang ada di permukaan dan tengah sampah bisa kita basahi dan hasilnya berhasil mengurangi titik api,” jelasnya.
Kebakaran ini menciptakan polusi udara karena asap yang ditimbulkan. Setidaknya ada sekitar 70 keluarga di Kota Mojokerto harus merasakan dampak ini.
Gaguk mengaku jika Pemkot Mojokerto telah melakukan langkah cepat untuk mengantisipasi keluhan warganya. Sebanyak dua posko medis untuk melayani masyarakat, mulai dari pemeriksaan kesehatan hingga penyaluran vitamin.
“Kemarin ada sekitar 12 warga yang periksa, keluhannya bermacam-macam ada yang pusing hingga batuk-batuk. Dan jika memamang dibutuhkan penanganan lebih lanjut, kita siap merujuk ke rumah sakit,” tutur Gaguk.
Terkait kebutuhan logistik, Pemkot Mojokerto sudah mendirikan dapur umum di sekitar lokasi kebakaran.
“Tadi malam saya cek dapur umum menyedikan 1250 bungkus nasi untuk dibagikan ke masyarakat dan relawan,” imbuhnya.
Gaguk menegaskan jika pihak pemerintah terus bekerja keras untuk memdamkan kebakaran di TPA Randegan Kota Mojokerto.
“Kalau batas waktu kita tidak bisa mengukur, tapi kita akan berusaha secepat mungkin,” pungkasnya. (Roe)