Jawa TimurPeristiwa

Cerita Siswi SMP di Jombang Wik Wik Dengan Kekasihnya, Hingga Belajar Gugurkan Kandungan

Cerita Siswi SMP di Jombang Wik Wik Dengan Kekasihnya, Hingga Belajar Gugurkan Kandungan
Cerita Siswi SMP di Jombang Wik Wik Dengan Kekasihnya, Hingga Belajar Gugurkan Kandungan
Cerita Siswi SMP di Jombang Wik Wik Dengan Kekasihnya, Hingga Belajar Gugurkan Kandungan
Cerita Siswi SMP di Jombang Wik Wik Dengan Kekasihnya, Hingga Belajar Gugurkan Kandungan

Lenterainspiratif.id | Jombang – Siswi kelas 3 SMP asal Sumobito, Jombang, yang melahirkan dan membuang bayinya ke sungai, mengaku sudah 5 kali wik wik dengan sang kekasih yang ia kenal melalui group WhatsApp, hingga ia hamil.

Persetubuhan itu pertama kali mereka lakukan pada awal bulan Februari 2021, dan berlangsung hingga bulan Mei 2021. Selama masa kehamilannya itu, gadis 14 tahun tersebut juga berupaya menggugurkan kandungannya dengan mencari informasi dari internet.

Kehamilannya itu luput dari pantauan orangtuanya, karena selama ini ia tinggal bersama sang nenek. Untuk menutupi perubahan pada fisiknya selama hamil, ia mengenakan baju yang kedodoran.

“Dia belajar dari internet cara menggugurkan kandungan dengan tidur tengkurap untuk menekan perutnya. Dia juga sering minum minuman bersoda,” kata Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Teguh Setiawan saat jumpa pers di kantornya, Jalan KH Wahid Hasyim, Selasa (13/7/2021).

Puncaknya pada Jumat (2/7) malam. Saat itu, air ketuban siswi kelas 3 SMP itu pecah. Padahal, usia kandungannya baru sekitar 5-6 bulan.

Ia terpaksa melahirkan seorang diri di kamar mandi rumah neneknya pada Sabtu (3/7) sekitar pukul 02.00 WIB. Untuk menutupi aibnya, gadis di bawah umur ini tega membuang bayi laki-laki yang baru saja ia lahirkan ke sungai, yang berjarak sekitar 20 meter di depan rumahnya.

“Apakah dia juga minum obat penggugur kandungan? Masih kami dalami,” terang Teguh.

Mayat bayi laki-laki itu kemudian ditemukan oleh dua bocah yang sedang bermain didekat sungai yang berada di Kecamatan sumob, Jombang, sekitar pukul 10.00 WIB. Saat ditemukan, bayi tersebut dalam kondisi mengapung tanpa sehelai benang di tubuhnya, bahkan tali pusarnya pun masih menempel.

Siang tadi, polisi mengirim mayat bayi tersebut ke RS Bhayangkara Kediri untuk diautopsi. Menurut Teguh, autopsi untuk memastikan bayi laki-laki itu tewas sejak lahir karena aborsi, atau sengaja dibunuh oleh ibu kandungnya.

“Autopsi untuk mengungkap apakah pelaku melakukan aborsi atau menghilangkan nyawa bayi setelah melahirkan. (Apakah saat dibuang bayi sudah mati?) Masih menunggu hasil autopsi,” lanjutnya.

Saat ini gadis di bawah umur itu masih sebagai saksi pembunuhan, sedangkan sang kekasih sudah ditetapkan sebagai tersangka persetubuhan anak.

Polisi telah menahan kekasihnya berinisial MNN (17), warga Kecamatan Tembelang, Jombang. Remaja yang baru lulus SMA ini disangka dengan Pasal 81 UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak karena menyetubuhi anak di bawah umur. Hukuman penjara paling singkat 5 tahun sudah menantinya. ( dit )

Exit mobile version