Pendidikan

Cegah Munculnya Ormas Radikal, Kemendagri Terus Lakukan Pembinaan

×

Cegah Munculnya Ormas Radikal, Kemendagri Terus Lakukan Pembinaan

Sebarkan artikel ini
foto : istimewa.

foto : istimewa.

PASURUAN – Banyak organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang bermunculan di tengah-tengah masyarakat, membuat pihak dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) harus giat dalam melakukan pembinaan terhadap ormas. Pasalnya, hal itu dilakukan oleh pihak Kemendagri, lantaran sebagai langkah awal untuk menekan munculnya ormas yang radikal. Karena fungsi adanya Ormas sebagai untuk membantu pemerintah menyejahterakan rakyat. Sehingga, pembinaan dan penguatan terhadap ormas sangat penting dilakukannya.

“Jumlah ormas di Indonesia hampir 400.000. Dan itu luar biasa banyaknya. Kami terus hadir memberikan pembinaan dan penguatan terhadap ormas-ormas, “beber Direktur Ormas, Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Lutfi TMA, saat Sosialisasi Undang-undang Ormas kepada Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) di Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Wonorejo, Pasuruan, Selasa (27/11/2018).

Pembinaan dan penguatan terus dilakukan, agar ormas tetap dalam fungsi utamanya, yakni berkontribusi dan membantu pemerintah menyejahterakan masyarakat.

“Selain memberikan kritik pada pemerintah, ormas harus berkontribusi pada pembangunan. Kalau dulu ormas-ormas berjuang demi kemerdekaan bangsa. Namun, sekarang ormas harus berjuang membantu pemerintah menyejahterakan masyarakat, “tegas Lutfi

Selain itu, pembinaan dan penguatan ormas juga untuk mengantisipasi munculnya ormas-ormas radikal. Apalagi yang bertentangan dan ingin merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Sosialisasi terus kami lakukan, seperti kegiatan ini. Indonesia ini negara majemuk, beraneka-ragam. Bahwa NKRI sudah final. Kalau ada yang radikal, atau menyalahi undang-undang ya harus ditindak tegas, “tegasnya.

Lutfi menambahkan, menjelang pemilu April 2019, semua ormas ikut menjaga ketertiban di tengah masyarakat. Dan juga, ormas juga diminta membantu menyukseskan pemilu.

“2019 kami akan melaksanakan pemilu yang berbeda dengan pemilu sebelumnya, karena ada 5 kertas suara. Maka dari itu, kami minta semua ormas berperan aktif menyukseskan pemilu agar aman dan lancar. Mari kita mulai ganti istilah ‘tahun politik menjadi tahun demokrasi’, sehingga memunculkan suka cita, “tutup Lutfi. (yus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner BlogPartner Backlink.co.id