Malang – Kemenangan Persik Kediri 3-0 atas Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Minggu (11/5/2025), diwarnai insiden tak terpuji. Usai pertandingan, bus tim Persik dilempari batu oleh sekelompok oknum suporter Arema FC saat meninggalkan stadion di kawasan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Aksi kekerasan itu terekam dalam video berdurasi 51 detik yang beredar luas di media sosial. Dalam tayangan tersebut, terlihat sejumlah orang melempari bus pemain Persik saat keluar dari area stadion.
Akibat pelemparan itu, kaca bagian kiri bus mengalami kerusakan parah—pecah dan berlubang. Bahkan, salah satu lemparan mengenai kepala pelatih Persik Kediri, Dilvado Alves, yang menyebabkan luka berdarah. Pelatih asal Brasil itu langsung mendapatkan penanganan medis dari tim kesehatan klub.
Insiden ini mengejutkan dan mengecewakan banyak pihak, mengingat laga tersebut merupakan pertandingan pertama Arema FC di Stadion Kanjuruhan sejak tragedi kelam pada 1 Oktober 2022 lalu, yang menewaskan 135 suporter.
Ironisnya, aksi kekerasan terjadi meskipun bus tim Persik berada dalam pengawalan ketat aparat kepolisian. Di belakang bus bahkan terdapat kendaraan taktis dan puluhan personel pengamanan yang mengendarai sepeda motor.
