BudayaDaerahJawa Timur

BPCB Temukan Sistem Drainase Air Panas Saat Ekskavasi Candi Songgoriti, Batu

BPCB Temukan Sistem Drainase Air Panas Saat Ekskavasi Candi Songgoriti, Batu

BPCB Temukan Sistem Drainase Air Panas Saat Ekskavasi Candi Songgoriti, Batu

Lenterainspiratif.id | Batu – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menemukan sistem drainase air panas saat sedang melakukan ekskavasi Candi Songgoriti, Kota Batu. Diduga kuat sistem perpipaan tersebut dibuat zaman Belanda.

Pamong Ahli Budaya BPCB Jawa Timur Andi Muhammad Said mengatakan, pihaknya telah menemukan beberapa pipa-pipa air yang mengalirkan air panas dari sumber panas yang tak jauh dari lokasi Candi Songgoriti. Menurutnya keberadaan pipa-pipa tersebut mengubah kontruksi area candi.

“Jelas kita mengetahui bahwa bukti pemugaran dilakukan oleh Belanda, dari struktur dari pondasinya di bawah itu, sudah ada batu – batu yang digunakan ditambahkan, dikasih penanda batu baru, itu sudah ads temuan lain bahwa di bagian yang kita injak ini banyak tandon air dan pipa-pipa berseliweran begitu,” beber Said kepada wartawan, Kamis (18/11/2021).

Dia memastikan jaringan pipa air panas yang ada di sekitar Candi Songgoriti merupakan bagian dari pemugaran di tahun 1921 oleh pemerintah Belanda. Apalagi tak jauh dari lokasi candi dahulunya berdiri sebuah rumah sakit Belanda.

“Mungkin (Dibangun tahun 1921), bisa juga setelahnya, kan ini banyak eksploitasi diambil airnya, banyak sekali kita temukan tandon-tandon di bawah sana, itu juga struktur drainase itu nggak asli (bawaan candi), itu ada foto lama ada rumah sakit Belanda,” terangnya.

Disisi lain, Ketua Tim Ekskavasi Candi Songgoriti Muhammad Ikhwan menjelaskan, selama proses ekskavasi yang berlangsung 8 hari ditemukan adanya struktur batu bata yang diduga kuat berasal dari zaman Belanda. Hal itu diperkuat dengan adanya perbedaan yang sangat menonjol.

“Candi Songgoriti itu pernah dipugar oleh Belanda pada 1921. dari sini, kami mengetahui di candi induk terdapat lingkaran-lingkaran timah, itu sebagi penanda dalam pemugaran itu adalah susun ulang. Itu penempatan ulang,” ungkap Ikhwan terpisah.

“Selain itu, di bawah dari batur Candi Songgoriti, didapatkan adanya perkuatan yang dilakukan Belanda dengan menggunakan bata. Dengan menggunakan bata baru panjang 25 cm, dan lebar 13 cm, tebal lima sentimeter,” sambungnya.

Pondasi batur ini disebut Ikhwan tersusun 9 lapis, kemudian di bagian bawah dari pondasi bata ini ada plat beton setebal 40 cm. “Jadi itu perkuatan yang diberikan Belanda dalam pemugaran yang dilakukan oleh Belanda pada 1921 sampai 1936,” pungkasnya. ( suf )

Exit mobile version