DaerahNasional

Biar Jelas! Ini Kata BNPB Soal APD Dari China Ternyata Buatan Indonesia

×

Biar Jelas! Ini Kata BNPB Soal APD Dari China Ternyata Buatan Indonesia

Sebarkan artikel ini
Foto : Puluhan dus APD dari China ternyata bertuliskan made in Indonesia. (istimewa)

Foto : Puluhan dus APD dari China ternyata bertuliskan made in Indonesia. (istimewa)

Lenterainspiratif.com, Jakarta – Alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang menangani langsung pasien virus Corona didatangkan dari China. Tulisan ‘Made in Indonesia’ pada APD tersebut bikin sebagian orang geleng-geleng kepala. Pemerintah punya penjelasannya.

Salah satu yang kaget terhadap APD China tapi made in Indonesia itu adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar menilai fenomena itu luar biasa.

“Yang menarik, ini diambil dari China, ternyata ini made in Indonesia. Ini sesuatu produk yang luar biasa, semoga ini jadi pembelajaran,” kata Ganjar di Semarang, Selasa (24/3/2020) seperti dikutip dari Detik.com.

Ganjar mengatakan APD itu tiba pada Senin (23/3) malam. Dalam kemasan APD tersebut keterangan ditulis dalam aksara China, tapi di sebelah kanan bawah terlihat jelas tulisan made in Indonesia.

“Meskipun saya tidak bisa baca (tulisan Mandarin) ini, saya bisa membaca yang ini, made in Indonesia,” cetusnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi penjelasan soal APD dari China made in Indonesia. BNPB menyebut APD itu memang dibikin di Indonesia, namun pemilik produknya tetap pihak luar negeri.

“Jadi jangan heran APD bantuan China atau beli di China tapi made in Indonesia,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo lewat Twitter, Agus mempersilakan detikcom mengutip penjelasan tersebut, Kamis (26/3).

Agus menganalogikan APD itu dengan sepatu merek Onitsuka yang dia beli di Jepang, ternyata sepatu itu juga punya keterangan ‘made in Indonesia’. Cara ‘offshoring’ seperti ini bukan hal baru di dunia industri, begitu juga dengan industri pembuatan APD.

“Pabrik APD memang banyak berada di Indonesia. Tidak hanya APD, banyak produk terkenal, seperti pakaian, sepatu, tas, dan lain-lain, yang pabriknya juga berada di Indonesia,” kata Agus.

“Demikian juga dengan APD, semua bahan bakunya dikirim dari negara asal, seperti China, Korea, dan lain-lain. Sedangkan Indonesia hanya diminta menjahit dan merapikannya agar jadi APD yang siap pakai,” kata Agus.

Sebab, pada dasarnya APD yang dijahit oleh tangan-tangan buruh Indonesia itu adalah milik orang di mancanegara sana, maka tentu saja APD yang sudah jadi harus dikirim ke pemiliknya di negara asal. Bisa saja pemilik APD di luar negeri itu menjual kembali APD ke Indonesia, bisa pula ke negara lain.

Namun, dalam kondisi darurat COVID-19 ini, karena membutuhkan APD, pemerintah Indonesia membuat perjanjian dengan negara (perusahaan di luar negeri) pemilik APD agar sebagian APD yang sudah selesai diproduksi bisa dipakai di Indonesia.

Perjanjiannya, setengah APD yang selesai diproduksi dikembalikan ke negara pemilik, setengah APD sisanya dipakai Indonesia. Perjanjian semacam ini disepakati antara Indonesia (Bea-Cukai dan Kementerian Keuangan) dengan Korea Selatan untuk kondisi saat ini.

“Setelah negosiasi dengan Kedubes Korea, disepakati setengah ekspor ke Korea dan setengah untuk kita. Itulah kenapa APD yang dipakai made in Indonesia,” kata Agus. (tim)