
JOMBANG – Miris bayi yang tidak berdosa dibuang orang tuanya disebuah teras rumah milik Said (55) warga Dusun Ngampel Desa Gajah Kecamatan Ngoro.
Diduga bayi yang dibuang di teras rumah milik warga Dusun Ngampel, Desa Gajah, Kecamatan Ngoro, adalah hasil hubungan gelap sepasang kekasih.
Sesuai informasi yang diterima wartawan, pasangan itu adalah YSD alias Yuda (20), warga Dusun Grenggeng, Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro dan RNS alias ika (19), warga Dusun Karangan Kulon, Desa Karangan, Kecamatan Bareng, Jombang.
Keduanya dikabarkan, telah jalani masa berpacaran selama empat tahun, yakni semenjak mereka duduk di salah satu bangku SMK di Ngoro. Nah, sejak itu hubungan kedua kekasih ini sangat mesra. Dimana ada Yud, disitu ada Ika. Namun sayang, hubungan dua remaja ini kebablasan.
Mereka sering melakukan hubungan layaknya suami istri. Perbuatan tersebut bahkan kerap kali dilakukan di rumah Rika di Dusun Karangan Kulon. Seiring laju waktu, gadis yang baru lulus SMK ini berbadan dua. Yuda dan Ika pun bingun.
Nah, pada saat kandungan Ika selaku pelaku pembuangan anak itu mulai berusia sembilan bulan, Yuda mengajak kekasihnya tinggal serumah di kawasan Kasembon, Malang. Mereka membuka warung kopi di rumah tersebut.
Pada pertengahan November 2018, Ika merasakan gejala yang tidak biasanya. Perut mules seperti diaduk. Oleh Yuda, sang kekasih kemudian dibawa ke bidan di Kasembon. Sekitar pukul tujuh, Ika melahirkan. Persalinan berjalan lancar, sehingga sore harinya warga Karangan itu ini diperbolehkan pulang.
Keesokan harinya, bayi yang masih memerah itu menangis. kedua pelaku Yuda dan Ika pun ikut bingung, karena tak pernah merawat bayi. “Akhirnya keduanya sepakat membuang bayi tanpa dosa itu ke rumah mantan gurunya di Dusun Ngampel, Desa Gajah, Ngoro. Pertimbangannya, guru tersebut belum memiliki anak,” ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jombang AKP Gatot Setyo Budi, Sabtu (10/11/2018).
Sebelumnya, Kamis (8/11/2018) dini hari, warga Dusun Ngampel, Desa Gajah, Kecamatan Ngoro, Jombang menemukan bayi perempuan di teras rumah Said (55), seorang guru setempat. Awalnya Said mendengar ada orang mengetuk pintu rumahnya.
Namun setelah dirinya membukakan pintu, ternyata tak ada seorang pun di teras rumahnya itu. Said lantas tidur lagi. Tetapi beberapa menit, pemilik rumah mendengar suara tangisan bayi. Dia akhirnya mencari sumber suara tersebut.
Nah, dari situlah Said menemukan bayi di teras rumahnya. Selain itu, juga ditemukan kantong plastik berisi perlengkapan pakaian bayi serta satu dus susu bubuk dan sepucuk surat berisi penitipan pengasuhan bayi.
Saat diperiksa polisi, Ika mengakui bahwa dirinya yang menulis surat tersebut. Sedangkan pembuangan bayi tersebut ia lakukan dengan Yuda yang tak lain kekasihnya. Ika sengaja membuang darah dagingnya di rumah Said. Karena yang bersangkutan tak merupakan mantan gurunya saat masih sekolah di SMK di Ngoro. Apalagi, hingga saat ini sang guru belum dikaruniai anak.(ton/rth)






