MOJOKERTO, LenteraInspiratif.id – Pemerintah Kota Mojokerto terus berinovasi dalam menanggulangi persoalan kemiskinan. Melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida), Pemkot mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (SIPANDU) yang memanfaatkan teknologi berbasis spasial.
Aplikasi SIPANDU dirancang untuk menjadi alat bantu dalam menyusun kebijakan dan langkah strategis penanggulangan kemiskinan di Kota Mojokerto. Dengan tampilan peta interaktif, pengguna dapat melihat sebaran warga miskin berdasarkan wilayah kelurahan, lengkap dengan variabel kemiskinan yang telah dipetakan. Data tersebut bersumber dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial RI.
“Diharapkan Aplikasi SIPANDU ini dapat membantu Perangkat Daerah pengampu dalam menanggulangi kemiskinan di Kota Mojokerto,” tegas Agung Moeljono S., S.H., M.H., Kepala Bapperida Kota Mojokerto, saat sosialisasi aplikasi yang digelar pada Rabu (14/2/2024).
Agung menjelaskan bahwa SIPANDU tidak hanya menampilkan peta kemiskinan, tetapi juga menyediakan informasi lengkap terkait program bantuan dan intervensi bagi masyarakat pra-sejahtera, sesuai tugas masing-masing perangkat daerah.
Sosialisasi aplikasi ini diikuti oleh enam Perangkat Daerah pengampu program penanggulangan kemiskinan. Di antaranya adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja, serta Dinas PUPR dan Kawasan Permukiman.
Dengan adanya SIPANDU, Bapperida berharap proses penanganan kemiskinan menjadi lebih terarah dan berbasis data akurat. Ke depan, aplikasi ini juga diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan lintas sektor untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan secara merata di Kota Mojokerto.