Tips

Apa Hukum Mimpi Basah Saat Puasa ? Ini Jawabannya

×

Apa Hukum Mimpi Basah Saat Puasa ? Ini Jawabannya

Sebarkan artikel ini
Mimpi basah
Gambar ilustrasi

Mimpi basah
Gambar ilustrasi

Lenterainspiratif.id | Tips Puasa – Saat kita menjalani ibadah berpuasa, kita dituntut untuk menahan segala bentuk hawa nafsu, baik menahan amarah, makan dan minum, bahkan hingga bersenggama meskipun sengan pasangan kita yang sah dan keluar air mani, semisal mimpi basah.

Namun muncul sebuah pertanyaan, bagaimana hukumnya jika kita mimpi basah ketika puasa?

Mimpi basah sendiri ialah situasi dimana laki-laki atau pria bermimpi sedang bersenggama atau tidak sama sekali, yang kemudian menyebabkan ia tak sengaja keluar air mani.

Karena air mani tersebut keluar secara tidak disengaja, apakah hal demikian membatalkan puasa?

Mengutip penjelasan dari laman NU Jatim di situs jatim.nu.or.id pada 3 April 2022, dikatakan bahwa mimpi basah yang terjadi pada siang hari dan menyebabkan keluar air mani ialah tidak membatalkan puasa.

Hal itu sebagaimana dikutip oleh NU Jatim dari fatwa Syekh Ali Jumah, yang merupakan ulama besar dari Universitas Al Azhar, Mesir bahwa mimpi basah siang hari di bulan Ramadan tidak membatalkan puasa seseorang.

Syekh Ali Jumah mengatakan bahwa jika kita mimpi basah pada siang hari di bulan Ramadan, tidak ada kewajiban kita untuk mengganti utang puasa, dan puasa kita dilanjutkan sampai azan Maghrib.

Hal tersebut dikatakan sebab air mani yang keluar saat mimpi basah terjadi pada saat kita tidur. Kemudian tidur sendiri merupakan kegiatan yang mampu membatalkan kewajiban kita dalam setiap urusan ibadah.
Namun orang tersebut kemudian harus melakukan mandi wajib agar sah dalam menjalankan setiap ibadah semisal sholat, tadarus, dan lain sebagainya.

Adapun niat mandi wajib adalah sebagai berikut:

Niat Mandi Wajib

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbar minal janabati fardlon lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta’ala.”

Tata Cara Mandi Wajib

– Membaca Niat

– Mencuci tangan hingga bersih

– Berwudhu seperti tata cara wudhu untuk shalat

– Menyela rambut dengan air hingga terkena kulit kepala

– Membasuh kepala dengan cara mengguyur

– Basahi tubuh secara merata, usahakan tidak ada bagian luar tubuh yang tidak terkena air

Yang perlu diperhatikan ketika melakukan mandi wajib ialah jumlah air. Air yang digunakan ketika mandi wajib disarankan air mengalir, jika tidak maka harus berjumlah sekitar 270 liter air. (Tim)