
Lenterainspiratif.id | Blitar – Seorang anak punk di Blitar berinisial GJF (22) nekat mengakhiri hidupnya dengan menyayat perutnya sendiri saat sedang mabuk. Kenekatannya itu dipicu rasa gelisah, galau, dan merasa tidak berguna selama hidupnya, namun ia sangat beruntung karena nyawanya berhasil diselamatkan.
Kejadian tersebut bermula saat GJF bersama teman-temannya mengunjungi rumah temannya, Budi, di Tanjungsari, Sukorejo, Kota Blitar, yang tak jauh dari rumahnya, pada Selasa (19/5). Saat berkunjung ke rumah Budi, GJF bersama teman lainnya sudah dalam keadaan mabuk berat.
Kepada teman-temannya, GJF mengaku galau dan ingin pergi ke Kalimantan. Dia kemudian minta tolong kepada ibu salah satu temannya untuk menebus HP-nya yang digadaikan kepada teman lainnya.
Setelah cukup lama berbincang, dua teman GJF pulang sedangkan pemilik rumah memutuskan masuk ke kamar untuk tidur dan membiarkan GJF tidur di ruang tamunya.
“Tadi sekitar pukul 09.00 WIB, saat pemilik rumah bangun, dia tidak melihat korban di ruang tamu. Tapi begitu masuk bagian dapur, korban ditemukan meringkuk di lantai dengan kondisi bersimbah darah. Pemilik rumah lari melaporkan ke kami,” ujar Kapolsek Sukorejo Kompol Slamet Pujiono, Rabu (19/5/2021).
Polisi yang mendapat laporan itu pun bergegas menuju lokasi kejadian, saat diperiksa oleh polisi GJF ternyata masih hidup dan segera dilarikan ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, untuk mendapatkan pertolongan.
“Alhamdulillah korban berhasil diselamatkan. Ini tadi kondisi lukanya sudah dijahit. Dia juga mengaku sengaja menyayat perutnya dengan pisau dapur. Motifnya, merasa hidupnya tidak berguna,” ungkapnya.
Perasaan resah dan galau yang dirasakan GJF diduga dipicu oleh kondisi keluarganya yang broken home, yang membuatnya bergabung dengan komunitas punk jalanan, diaman ia sering melampiaskan rasa galaunya dengan mabuk-mabukan.
“Saya harap ini tidak ditiru pemuda lainnya. Karena nekat mengakhiri hidup itu bukan solusi,” pungkas Slamet. ( ji )