Daerah

Air Terjun Dlundung Jadi Sasaran Mitigasi, KBM Ecotourism Divre Jatim

×

Air Terjun Dlundung Jadi Sasaran Mitigasi, KBM Ecotourism Divre Jatim

Sebarkan artikel ini
Foto : petugas saat membersihkan aliran sungai, di dlundung trawas mojokerto

Foto : petugas saat membersihkan aliran sungai, di dlundung trawas mojokerto

Mojokerto – selain kegiatan Mitigasi yang dilakukan di kawasan hutan sekitar wisata air panas beberapa waktu lalu, kegiatan mitigasi juga dilakukan di wana wisata air terjun dlundung oleh KBM ecotourism Divre Jatim.

Sejumlah instansi gabungan terdiri dari TNI, POLRI, Disporabudpar Mojokerto, Dishub Mojokerto, BPBD Mojokerto, Komunitas Masyarakat Relawan Warga Sekitar, melaksanakan kegiatan Mitigasi di Dlundung, Trawas, Kabupaten Mojokerto kamis (12/12) yang lalu,  pukul 07.00 wib.

Foto : persiapan saat akan melaksanakan kegiatan mitigasi

Pasal 1 ayat 6 PP No. 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, Mitigasi bencana merupakan sebuah rangkaian upaya guna mengurangi risiko bencana, baik lewat pembangunan fisik atau penyadaran dan peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana.

Potensi bahaya banjir bisa terjadi di aliran sungai disekitar hutan Dlundung Trawas, Saat curah hujan semakin tinggi ditambah aliran sungai yang terhambat bekas pohon tumbang, juga bambu ataupun dedaunan yang berada di bebatuan.

Dalam kegiatan tersebut, sejumlah petugas gabungan, dan relawan menyisir sungai yang memiliki potensi rawan di lewati arus deras saat turun hujan, bermodalkan sabit dan parang juga gergaji mesin, para petugas membersihkan aliran sungai yang ada.

Rofi’i, Senior Futy Manager KBM Ecotorism Perum Perhutani DIVRE Jatim, menjelaskan bahwa giat mitigasi sebagai kewajiban mandatori wisata, karena ada aliran sungai besar yang mengalir ke daerah wisata, otomatis harus di lakukan antisipasi untuk menghadapi musim penghujan, harus ada kegiatan inventarisir hal hal yang mengakibatkan suatu bencana.

“intinya kita memanage, agar tidak terjadi suatu bencana, kalupun itu sudah kita lakukan dan bencana terjadi, kita sudah ada kesiapsiagaan, terhadap semua personil yakni jajaran terkait, termasuk polisi, koramil, dan masyarakat komunitas komunitas yang ada. ” jelas Rofi’ i

Selain itu, Rofi’i juga mengatakan, bahwa alhamndulillah di tahun ini, tidak terjadi kebakaran hutan yang cukup besar di wilayah ini, Mitigasi ini dalam setahun di lakukan dua kali, yakni untuk menghadapi musim hujan dan musim kemarau. Tutupnya.  (roe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *