foto : mahasiswa saat lakukan demonstrasi di kediaman gubernur
Jurnalis : Kasim Bungan
Ternate, Lentera Inspiratif.com
Puluhan Mahasiswa yang tergabung dari Koalisi Rakyat Maluku Utara, melakukan demonstrasi di Kediaman Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba, yang berada di Kelurahan Kalumpang, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate Menolak WIFT Maluku Utara Yang di selenggarakan di Kabupaten Halmahera Selatan.
Di depan kediaman Gubernur Maluku Utara, Kecam Kordinator Lapangan (Korlap) Maskur J Hi Latif, “Pemprov Maluku Utara Mimpi Besar, Otak Kecil, Ternyata Praktek dan kebijakan pemerintah daerah telah Keluar Jauh dari Dari amanat Undang-undang, dan bahkan arah dan kebijakan Pemprov Maluku Utara. Dan mengarahkan Daerah ini pada jurang Kesengsaraan yang cukup parah.”tuturnya
Sebab, lembaga-lembaga pemerintah daerah dan pejabat tinggi daerah telah mengalami erosi Kredibilitas yang cukup parah, ada beberapa kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah maluku utara yang patut di Evaluasi secara serius. Misalkan, kegiatan Program Lumbung Ikan Nasional yang dilaksanakan Melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Maluku utara yang sampai saat ini Gagal dan tinggal Kenangan, Event ‘Widi Internasional Fishing Tournament (WIFT) adalah salah satu event berbasis internasional yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara yang nantinya dilaksanakan pada tanggal 25-29 Oktober 2017 di Kecamatan Gane Timur kabupaten halmahera Selatan. Event ini menguras Anggaran Daerah kisaran Puluhaan Bahkan Ratusan Miliar dengan menggunakan Keuangan Daerah APBD Maluku Utara 2017. ternyata kegiatan itu diambilkan dari anggaran APBD Maluku Utara 2017 Reguler. Sementara Pemda Pemprov Maluku Utara di perhadapkan dengan Hutang terhadap pihak ketiga yang sampai saat ini masih belum diselesaikan. Oleh karenanya Koalisi Rakyat Maluku Utara di dalamnya tergabung Pemuda dan Mahasiswa Maluku Utara meyakini Event WIFT adalah kegiatan serimonial dan menghamburkan keuangan daerah yang tidak bersentuhan langsung dengan kepentingan rakyat maluku utara dan bahkan menciptakan Utang Baru.
Lanjut Maskur, sementara dalam aksinya para pendemo menyampaikan tuntutan dalam hal ini, Mendesak DPRD Prov. Malut, Agar tidak menyetujui ususlan anggaran dalam bentuk apapun untuk di alokasikan pada event Wift. Karena kegiatan tersebut tidak bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat maluku utara. Mendesak kepada BPK perwakilan maluku utara untuk mengaudit anggaran event Wift yang secara nyata masuk dalam Dipa APBD Reguler Maluku Utara. T. A 2017. Mendesak Gubernur Maluku Utara Untuk Segera Menghentikan kegiatan serimonial event WIFT, internasional Fishing Tournament. Mendesak Abdul Ghani Kasuba, Gubernur Maluku Utara Untuk segera melunasi Hutang Daerah terhadap pihak ketiga Yang sudah melampaui batas kewajaran dan melanggar ketentuan Peraturan Menteri KEUANGAN RI. Meminta dengan hormat Presiden Djoko Widodo agar tidak menghadiri kegiatan event WIFT pada tanggal 25-29 Oktober 2017. Karena kegiatan tersebut menurut kami adalah pembohongan pemerintah daerah maluku utara, Gubernur terhadap masyarakat maluku utara dan Presiden RI.”tandasnya (sim)
Kabiro Maluku Utara : Iksan Togol
Editor : Didit Siswantoro