Lenteraispiratif.com | Mojokerto – Tidak banyak anak seumur Arnold Nickolas suka burung. Namun bagi siswa kelas VI SDN Seduri II, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur ini, memelihara burung berkicau telah menjadi bagian dari hobinya. Selain game online tentunya.
Dan satu hal yang cukup menarik, Branjangan, salah satu burung piaraannya, memiliki keistimewaan tersendiri. Burung yang berhabitat di areal persawahan dan padang savana tersebut memiliki suara kristal. Enaknya pas siang. Apalagi sambil melihat luasnya areal perkebunan tebu dengan background Gunung Welirang dan Gunung Penanggungan, mendengarkan suara burung yang pernah ngehist era 90 terasa sangat damai.
Burung yang ia dapat dari hasil ngombyok di pasar burung jalan Empunala, Mojokerto kurang lebih setahun silam, memiliki suara tembus dan variasi materi yang komplit. Sehingga sangat cocok dijadikan master bagi Murai Batu dan Cucak Ijo atawa Cendet.
Arnold mengungkapkan ia sangat sayang dengan burungnya tersebut. Sehingga meski ada yang menawar hingga Rp 2 juta ia enggan melepaskannya.
Menurutnya, dari lima burung Branjangan yang ia pelihara, hanya satu ini yang memiliki volume plus-plus. Lainnya masih dirasa kurang. Ia juga pernah membeli Branjangan Jawa di pasar PASTI Jogja, itupun tak se-loss ini.
Rawatan
Rawatan burung branjangan ini, katanya, tergolong cukup mudah. Saban hari ia hanya mengangin-anginkannya saja tanpa jemur. Ia hanya menjemurnya kurang lebih sebulan sekali, itupun kalau ingat.
Untuk pemberian pakan, ia hanya memberikan kenari seed dan ulat kandang saja. Tanpa jangkrik. Meski demikian, Branjangan tersebut tak pernah rewel.
Burung ini tidak nggacor sekali. Ia bunyi pada jam-jam tertentu. Biasanya pagi sekitar jam 6 dan jam 10.00-15.00 wib. Namun sekali bunyi ia bisa nggacor jam lama. Biasanya 10 menit lebih. Bagaimana mungkin berminat mengkoleksi Branjangan. (yd)