Lenterainspiratif.id | Tips – Dunia yang biasa dilalui para korban KDRT tidak jauh dari penderita fisik dan psikis. Mereka bisa menjadi kesepian, terisolasi, dan dipenuhi ketakutan bahkan untuk menjalankan kehidupan sehari-hari.
Aksi untuk membantu korban KDRT terkadang hanya perlu menjangkau dan memberi tahu mereka, bahwa ada orang lain di sisi mereka yang masih bisa dipercaya.
Lakukan tujuh tips berikut untuk membantu kamu membantu seseorang dalam situasi rentan ini.
1. Luangkan Waktu Pada Situasi yang Tepat
Jika kamu sudah memutuskan untuk membantu korban KDRT, usahakan melakukannya pada saat tenang. Terlibat dengan permasalahan KDRT ketika emosi sedang membara dapat menempatkan kamu dalam bahaya. Juga pastikan untuk bisa menyisihkan banyak waktu jika korban memutuskan untuk membuka diri. Jika orang tersebut memutuskan untuk mengungkapkan rasa takut dan frustrasi yang terpendam selama bertahun-tahun, maka kamu tidak akan ingin mengakhiri percakapan karena sudah berkomitmen.
2. Mulai Percakapan
Kamu bisa mengangkat topik mengenai KDRT dengan mengatakan “Saya khawatir sama kamu, karena…” atau “Saya khawatir dengan keselamatanmu…”.
Beberapa korban KDRT biasanya secara tidak sengaja menunjukkan ‘ketakutan’ mereka kepada orang di sekitarnya. Seperti mengenakan pakaian besar untuk menutupi memar atau berubah drastis menjadi orang yang pendiam dan menarik diri. Kedua hal itu bisa menjadi tanda korban, maka kamu harus bersikap peka.
Beri tahu korban bahwa kamu akan menjaga kerahasiaan informasi apa pun yang diucapkan. Jangan mencoba memaksa seseorang untuk terbuka; biarkan percakapan berlangsung dengan alami dan nyaman.
3. Dengarkan Tanpa Menghakimi
Jika korban memutuskan untuk berbicara, dengarkan ceritanya tanpa menghakimi, setelah itu tawarkanlah sebuah nasihat, atau menyarankan solusi. Kemungkinannya jika kamu mendengarkannya secara aktif, korban akan memberi tahu dengan tepat apa yang mereka butuhkan.
Tentu saja kamu juha bisa mengajukan pertanyaan klarifikasi, tetapi biarkan korban melampiaskan perasaan dan ketakutannya terlebih dahulu. Kamu mungkin menjadi orang pertama yang mendengar curhatan dari korban.
4. Pelajari Tanda Peringatan Korban KDRT
Banyak orang mencoba menutupi KDRT yang mereka dapatkan karena berbagai alasan. Dengan mempelajari tanda-tanda KDRT, kamu dapat membantu mereka.
Tanda Fisik: Mata hitam, bibir pecah-pecah, tanda merah atau ungu di leher, pergelangan tangan terkilir, memar di lengan
Tanda Emosional: Tingkat percaya diri yang rendah, terlalu menyesal atau lemah lembut, terus merasa takut, perubahan pola tidur atau makan, cemas atau gelisah berlebihan, gejala depresi, kehilangan minat pada aktivitas dan hobi yang dulu dinikmati, berbicara tentang bunuh diri, dan lain sebagainya.
Tanda-tanda Perilaku: Menjadi menarik diri atau menjauh dari pergaulan, membatalkan janji atau rapat pada menit terakhir, sering terlambat, privasi yang berlebihan mengenai kehidupan pribadi mereka, mengisolasi diri dari teman dan keluarga
5. Percaya Terlebih Dahulu Kepada Korban KDRT
Karena KDRT biasanya lebih banyak dilakukan di ranah privasi, maka seringkali hanya korbanlah satu-satunya yang melihat sisi gelap pelaku. Sering kali, orang lain terkejut mengetahui bahwa seseorang yang mereka kenal bisa melakukan kekerasan.
Akibatnya, korban sering merasa tidak ada yang akan percaya jika mereka menceritakan penderita yang dialami tersebut kepada orang-orang. Percayai cerita korban dan katakan demikian. Bagi seorang korban, akhirnya memiliki seseorang yang tahu kebenaran tentang perjuangan mereka dapat membawa rasa harapan dan kelegaan.
6. Katakan Tiga Kalimat Ini Kepada Korban
– Aku percaya kamu
– Ini bukan salahmu
– Anda tidak pantas mendapatkan ini.
7. Validasi Perasaan Korban
Bukan hal yang aneh bagi para korban untuk mengungkapkan perasaan yang bertentangan tentang pasangan mereka dan situasi mereka. Perasaan ini dapat berkisar dari: Rasa bersalah dan marah, harapan dan keputusasaan, juga cinta dan ketakutan. (Met)