DaerahHukumKriminalPeristiwa

4 Fakta Terkait Penculikan Anak di Gresik

×

4 Fakta Terkait Penculikan Anak di Gresik

Sebarkan artikel ini
foto : pemuda babak belur usai di hajar masa

foto : pemuda babak belur usai di hajar massa.

Lenterainspiratif.com, GRESIK — Achmad Muzakki Maulana (25), warga Perumahan Banjarsari, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, diamankan polisi setelah kepergok warga melakukan usaha penculikan terhadap SAW (11).

Upaya penculikan itu terjadi di Desa Ngabetan, Kecamatan Cerme, Gresik, atau tak jauh dari rumah korban pada Senin (3/2/2020) malam.

Penculikan tersebut gagal, setelah korban berhasil melepaskan sekapan dari pelaku yang ingin membawanya pergi menggunakan mobil.

Warga yang melihat kejadian itu, kemudian memburu mobil pelaku dan berhasil menangkapnya tak jauh dari lokasi kejadian.

Berikut ini fakta selengkapnya seperti dilansir Kompas.com :

1. Korban loncat dari mobil pelaku

Ilustrasi penculikan gadis di bawah umur
Upaya penculikan yang dilakukan Achmad terjadi sekitar 18.00 WIB.

Saat itu, korban SAW hendak jajan ke warung yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya.

Namun, saat di jalan korban didatangi pelaku. Kemudian langsung dipaksa masuk ke dalam mobil.

Tak terima dengan perlakuan itu, korban menangis dan terus berteriak. Hingga ia berhasil membuka pintu dan meloncat keluar mobil, meski saat itu mobil yang dikendarai pelaku sedang dalam keadaan berjalan.

2. Penculik berhasil dibekuk warga dan polisi

Melihat kejadian itu, warga kemudian langsung berusaha menolong korban.

Mengetahui korban hendak diculik, warga kemudian memburu mobil pelaku yang hendak kabur. Sebagian lagi, warga melaporkan kejadian itu kepada polisi setempat.

Warga dan polisi akhirnya berhasil membekuk pelaku di sekitar perlintasan kereta api di Jalan Raya Cerme.

Tak hanya di tangkap, pelaku penculikan tersebut juga sempat mendapat bogem mentah dari warga, sebelum akhirnya diamankan polisi.

“Warga mendapatkan yang bersangkutan, sempat bertanya-tanya dan (pelaku) sempat dianiaya warga,” kata Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo, saat rilis pengungkapan kasus di halaman Mapolres Gresik, Selasa (4/2/2020).

3. Motif pelaku

Saat dilakukan pemeriksaan oleh polisi, pelaku mengaku nekat melakukan penculikan itu karena terhimpit masalah ekonomi.

Ia tergiur dengan iming-iming yang ditawarkan oleh kenalannya yang didapat dari aplikasi MiChat itu.

“Dari pengakuan, pelaku ini kerja paruh waktu di pabrik dan driver online. Tapi, ada pengakuan sempat terhimpit ekonomi, dan kemudian ada yang menawari hal tersebut (penculikan) dengan imbalan nominal tertentu,” ujar dia.

Kenalan pelaku itu, lanjut dia, memintanya untuk menculik anak perempuan berusia 1 hingga 10 tahun.

4. Polisi buru otak penculikan

Untuk memburu otak penculikan itu, polisi terus berusaha melakukan pendalaman penyelidikan.

Pasalnya, pelaku mengaku belum pernah bertemu dengan orang yang memintanya melakukan penculikan tersebut.

Sebab, ia hanya kenal orang itu melalui aplikasi MiChat, yang mengaku berasal dari Jawa Barat.

Saat diperiksa polisi itu, awalnya Achmad mengaku tidak percaya dengan permintaan dari kenalannya yang di dapat dari aplikasi tersebut.

Namun, karena ia terbentur masalah ekonomi dan satu sisi kenalannya itu menawarkan solusi terhadap permasalahannya, sehingga ia nekat melakukan aksi penculikan itu.

“Yang bersangkutan sebetulnya sempat meragukan keseriusan temannya di aplikasi MiChat tersebut. Jadi berkaitan dengan pesanan, belum tentu pesanan ini benar, karena yang bersangkutan sempat curhat maka dibalaslah oleh teman di MiChat itu kalau misalkan mau saya siapkan sejumlah dana, nah ini kan belum tentu benar kebenarannya. Namun, polisi tetap akan melakukan penyelidikan (lanjutan),” kata Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo kepada awak media, saat rilis pengungkapan kasus di halaman Mapolres Gresik, Selasa (4/2/2020) siang. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *