Daerah

3 Positif Corona, Ini Wilayah Dengan ODP dan ODR Tertinggi Di Kota Mojokerto

×

3 Positif Corona, Ini Wilayah Dengan ODP dan ODR Tertinggi Di Kota Mojokerto

Sebarkan artikel ini
foto : Ning Ita saat menunjukan peta penyebaran covid 19

Foto : peta sebaran pasien covid 19 Kota Mojokerto

lenterainspiratif.com | Mojokerto – Perkembangan kasus virus Corona atau Covid 19 di kota mojokerto terus mengalami peningkatan pada, tercatat hingga kamis 7/5/2020 bahwa orang dalam resiko (ODR) mengalami peningkatan sebesar 97 orang, Orang Tanpa Gejala (OTG) 0, Orang Dalam Pengawasan (ODP) meningkat 17 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 0, sementara terkonfirmasi positif menjadi 3 orang.

Berdasarkan pusat informasi Covid 19 Kota Mojokerto Jumlah Orang Dengan Resiko (ODR) 1985 orang, Orang Tanpa Gejala (OTG) 11Orang, Orang Dalam Pengawasan (ODP) 336 orang dengan rincian ( dalam pemantauan 125 orang, selesai pemantauan 211 Orang,  Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 9 orang dengan rincian (dalam pengawasan 1 orang, selesai pengawasan 5 orang, meninggal dunia 3 orang, terkonfirmasi positif Covid-19 3 orang, sementara pasien meninggal 0.

Masih dari pusat informasi Covid 19 Kota Mojokerto, kelurahan wates dengan ODR paling tinggi yaitu 326 orang, ODP 93 orang, disusul kelurahan kedundung ODR 236 orang, ODP 73 orang, kelurahan kranggan ODR 233 orang, ODP 23, kelurahan meri ODR 172 orang, ODP 19 orang, kelurahan balongsari ODR 229, ODP 10 orang, kelurahan miji ODR 97 orang, ODP 9 orang, kelurahan magersari ODR 68 orang, ODP 16 orang, kelurahan pulorejo ODR 59 orang, ODP 6 orang, kelurahan prajuritkulon ODR 56 orang, ODP 18 orang, kelurahan jagalan ODR 55 orang, ODP 2 orang, kelurahan gedongan ODR 51 orang, ODP 4 orang, kelurahan mentikan ODR 49 orang, ODP 10 orang, kelurahan blooto ODR 30 orang, ODP 5 orang, kelurahan kauman ODR 26 orang, ODP 1 orang dan yang terkecil adalah purwotengah ODR 16 orang, ODP 3 orang.

Dapat di klasifikasikan bahwa berdasakan warna pemetaan di peta penyebaran covid 19 wilayah yang berwarna biru masih terkategori aman yaitu Pulorejo, Mentikan, Prajuritkulon, Blooto, Jagalan, Purwotengah, Gedongan, Kranggan, dan Meri, sementara dengan warna kuning yaitu Kauman, Magersari, Wates, Kedundung, Balongsari, Miji, dan untuk zona merah Kelurahan Sentanan, Gununggedangan, dan Surodinawan.

sebelumnya, Walikota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan saat berada di Gedung Graha Mojokerto Service City (GMSC) jalan Gajah Mada mengatakan, bahwa pasien setiap hari bertugas sebagai tenaga medis di salah satu rumah sakit yang ada di Surabaya, setiap harinya pasien selalu pulang pergi Mojokerto- Surabaya, ia tinggal bersama ayahnya yang sudah lansia.

” Pasien ini memang setiap harinya tinggal bersama ayahnya yang sudah lansia, H merupakan tenaga medis di salah satu Rumah Sakit di Surabaya. setiap harinya H selalu pulang pergi dari mojokerto ke surabaya dengan mengendarai mobil pribadi” kata Ning Ita Rabu 29/4/2020.

Masih kata Ning Ita, Sebelum diputuskan positif, Pasien guna kepentingan tugas dinas ke luar daerah yang mewajibkan pasien adanya surat keterangan bebas covid 19, Pasien lalu melakukan tes swap secara mandiri pada 18/4/2020 di RSUD Dr, Soekadar dan saat ini 29/4/2020 tes swapnya dari BPTKL PP surabaya menunjukan hasilnya positif.

Perlu diketahui, sebelumnya pasien juga melakukan tes swap secara mandiri di Rumah Sakit UNAIR Surabaya pada 20/4/2020 dengan hasil negatif, sedangkan saat ini pasien telah diisolasi di RSUD Dr. Wahidin Soediro Husodo Kota Mojokerto untuk dilakukan tes lebih komprehensif guna memastikan kondisi kesehatan yang bersangkutan.

Mengetahui hal tersebut, Tenaga tresing dari gugus tugas covid 19 kota Mojokerto telah melakukan tresing kepada 6 orang yang melakukan kontak langsung kepada pasien positif tersebut. guna mengetahui kontak yang lebih luas.

” kami melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan yang ada di luar kota guna memastikan siapa saja yang telah melakukan kontak kepada pasien positif tersebut,” tutup Ning Ita.

Sekedar informasi bahwa peta penyebaran covid 19 di Kota Mojokerto tercatat orang dalam resiko (ODR) 1.985 orang tanpa gejala (OTG) 11, orang dalam pemantauan (ODP) 336, pasien dalam pengawasan (PDP) 9, pasien positif 3 orang. (roe)